Itinerary

Pejalan! Lakukan 3 Hal Berikut untuk Cegah Kebakaran Hutan

Akhir-akhir ini banyak banget berita tentang kebakaran hutan. Beberapa bulan yang lalu, Gunung Lawu kebakaran. Seminggu atau dua minggu yang lalu, Pulau Gililawa Darat yang berkobar.

Sebagai pejalan, kamu tentu nggak mau destinasi-destinasi wisata di Indonesia rusak karena terus-terusan dilalap si jago merah. Nah, sebenarnya kamu bisa berkontribusi dalam mencegah kebakaran hutan. Caranya gimana?

1. Selalu waspada saat jalan-jalan ke destinasi wisata yang berpotensi besar buat kebakaran

mencegah kebakaran hutan

Api unggun dalam wadah seng via pexels.com/Pixabay

Kalau tiba-tiba kegiatan pariwisata di destinasi-destinasi berupa sabana alias padang rumput dihentikan, bakal berpengaruh negatif juga sama perekonomian setempat.

Nah, makanya hal pertama yang bisa kamu lakukan sebagai pejalan untuk mencegah kebakaran hutan adalah selalu waspada pas jalan-jalan ke destinasi wisata yang berpotensi besar buat kebakaran. Jangan sembarangan bikin api atau melakukan tindakan-tindakan lain yang mungkin bisa memancing terjadinya kebakaran hutan. (Kalau mau total ya kamu skip dulu aja traveling ke destinasi-destinasi sabana.)

2. Jangan merokok di destinasi yang rawan kebakaran

mencegah kebakaran hutan

Berkemah di samping batu besar via pexels.com/Josh Willink

Kadang kalau lagi ngerokok, manusia suka lalai waktu menjentikkan asap atau membuang puntung. Masalahnya, percikan api sedikit saja di musim kemarau bakal bisa menyulut kebakaran hutan.

Waktu kamu trekking di sabana, misalnya. Kamu bisa tahan dulu hasrat buat ngerokok sampai kamu melewati sabana itu. Apa susahnya sih menahan keinginan untuk merokok barang beberapa jam? Ntar kalau sudah tiba di lokasi yang “aman,” kamu bisa ngerokok sepuasnya tanpa membahayakan alam, dirimu, dan orang lain.

3. Segera laporkan pada pihak berwenang begitu melihat asap mencurigakan di kejauhan

mencegah kebakaran hutan

Perapian via pexels.com/Vlad Bagacian

Kalau segera ditangani, mungkin api kecil nggak bakal jadi kebakaran hutan. Masalahnya kadang-kadang lokasinya nggak bisa diamati, entah karena sudutnya nggak pas atau mungkin memang terlalu jauh.

Makanya kalau kamu kebetulan melihat kolom asap mencurigakan—yang menurutmu bukan berasal dari dapur atau orang lagi masak—segera saja laporkan ke pihak yang berwenang. Katakan saja apa yang kamu lihat dengan mata kepalamu sendiri. Kalau mereka menganggap itu serius, mereka pasti bakal meninjaunya secara langsung dan—secara langsung pula—menanganinya.

Mudah-mudahan kebakaran-kebakaran hutan ini segera berkurang, Sob.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *