Sekarang semuanya di-share. Semuanya—termasuk ajakan buat naik gunung. Tapi karena kegiatan naik gunung bukanlah aktivitas yang bisa dilakukan secara serampangan, mending pikir-pikir dulu sebelum nge-share ajakan ngetrip ke gunung. Jangan bikin open trip naik gunung kalau…

1. Kamu sendiri belum pernah naik gunung

Memang nggak masuk akal kalau kamu bikin open trip naik gunung kalau kamunya sendiri belum pernah naik gunung. Nggak ada peraturannya memang. Tapi ini common sense.

Kalau kamu ngebet banget pengen naik gunung, nggak perlu bikin open trip segala di forum atau media sosial. Cukup cari teman (yang benar-benar kamu kenal) yang sudah punya banyak pengalaman naik gunung, atau minimal yang sudah pernah naik gunung. Naik sama teman yang punya pengalaman nanjak bikin kamu lebih aman sebab mereka ngerti harus berbuat apa kalau sesuatu yang nggak diinginkan terjadi.

2. Kamu nggak punya uang

Konyol ‘kan kalau kamu yang ngajak tapi malah kamunya yang nggak punya uang? Masa kamu tega membebani biaya perjalanan ke teman-teman (baru) yang mungkin harus menabung cukup lama sampai uangnya cukup buat naik gunung.

Pokoknya jangan dipaksain. Kalau memang belum bisa naik gunung karena tabungan belum cukup, bersabarlah dulu sampai celengan ayam kamu sudah nggak sanggup lagi menelan lembaran uang.

Bukit Teletubbies Gunung Prau/Fuji Adriza

3. Cuma buat gaya-gayaan

Kalau kamu bikin open trip cuma buat gaya-gayaan biar dibilang “kepala suku” mending mikir-mikir lagi deh. Risikonya nggak sebanding sama reputasi yang bakal kamu dapatkan. Membawa orang lain naik gunung berarti memikul tanggung jawab terhadap keselamatan orang-orang yang kamu ajak.

Si A yang kamu ajak adalah anak dari Bapak B dan Ibu C yang diharapkan bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga. Si D yang kamu ajak adalah pacar kesayangan si E. Yang kamu ajak open trip adalah manusia-manusia yang dicintai oleh manusia lain.

4. Nggak ada persiapan

Naik gunung tanpa persiapan saja sudah berbahaya, apalagi mengadakan open trip tanpa persiapan. Dari jauh hari kamu harus merencanakan perjalanannya, waktu, durasi, dan rute pendakian, manajemen logistik, dan hal-hal lain yang diperlukan.

5. Nggak bisa memimpin rombongan

Sebagai thread starter, tentu kamulah yang diharapkan para peserta untuk memimpin pendakian. Kamulah yang mengorganisir segala yang berhubungan dengan pendakian, dari mulai mengurus perizinan, mencari tiket pesawat/bis/kereta, memesan angkutan menuju titik awal pendakian, dan lain-lain.

Kalau mengurus satu hal saja rasanya sudah riweuh, pikir seribu kali sebelum membuat thread open trip di forum atau media sosial.

Jangan Bikin Open Trip

Ciremai Jalur Linggarjati/Fuji Adriza

6. Nggak ngerti manajemen perjalanan

Sebelum berani bikin open trip, minimal kamu harus paham dulu ilmu-ilmu dasar pendakian gunung, termasuk manajemen perjalanan.

Naik gunung bukan cuma sekadar menyeret dengkul dari base camp ke puncak, karenanya perlu sebuah manajemen perjalanan yang baik agar perjalanan bisa berlangsung dengan lancar dan menyenangkan.

7. Nggak ngerti dasar-dasar P3K dan SAR

Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Waktu naik gunung misalnya. Meskipun persiapan kamu sudah matang dan sepertinya perjalanan akan berlangsung baik-baik saja, kita nggak bakal pernah bisa menduga kalau sewaktu-waktu terjadi masalah, misalnya tiba-tiba ada yang sakit, atau kesandung sehingga dengkul atau tumitnya keseleo.

Sebelum bikin open trip, kamu mesti tahu dasar-dasar ilmu P3K—atau minimal kamu di-back-up sama teman sweeper yang paham dasar-dasar P3K dan SAR.

8. Kamu sendiri nggak ikutan

Ini yang paling penting. Kalau kamunya sendiri nggak ikutan kok ya malah nekat bikin thread ajakan?

10 komentar 0 FacebookTwitterWhatsapp

10 komentar

7 Perbedaan Naik Gunung Zaman Dulu dengan Sekarang 13 Agustus 2017 - 08:10

[…] orang mikir berkali-kali sebelum naik gunung. Daripada capek-capek ngeluarin keringat buat naik gunung mending nongkrong di rumah teman sambil […]

Reply
7 Perbedaan Naik Gunung Zaman Dulu dengan Sekarang 13 Agustus 2017 - 08:10

[…] orang mikir berkali-kali sebelum naik gunung. Daripada capek-capek ngeluarin keringat buat naik gunung mending nongkrong di rumah teman sambil […]

Reply
Pandu Aji 14 Agustus 2017 - 03:21

Sekarang emang banyak yang buka open trip naik gunung. Apalagi yg ngajak open trip nggak ngerti tentang menejemen perjalanan, sar dan p3k. Menakutkan euy!

Reply
Editor telusuRI 14 Agustus 2017 - 04:46

Bener banget, Bro!

Reply
Pandu Aji 14 Agustus 2017 - 03:21

Sekarang emang banyak yang buka open trip naik gunung. Apalagi yg ngajak open trip nggak ngerti tentang menejemen perjalanan, sar dan p3k. Menakutkan euy!

Reply
Editor telusuRI 14 Agustus 2017 - 04:46

Bener banget, Bro!

Reply
Kalau mau mendaki gunung di musim hujan, ini tips dan triknya! 6 November 2017 - 09:01

[…] kemarau saja perlu persiapan fisik dan mental yang matang, apalagi musim hujan. Karena itu, kamu jangan sembarangan menyebar ajakan naik gunung ke grup-grup Facebook atau Whatsapp. Mending ajak sobat yang emang sudah kamu kenal sifat dan […]

Reply
Tandanya Kamu Sedang Rindu Naik Gunung, Ini Gejalanya! 14 November 2017 - 09:01

[…] nih yang paling nyesek. Berkali-kali kamu melihat serombongan orang jalan membawa tas segede kulkas di pinggir jalan. Mereka tampak senang sekali, meskipun kotor […]

Reply
Jogja Outdoor Show Talkshow, Menyoroti Komunitas Traveling 12 Desember 2017 - 10:00

[…] merebut pangsa pasar petualang tanpa komunitas, penyedia jasa open trip kegiatan alam bebas juga mulai bermunculan. Berbeda dari agen-agen perjalanan konvensional, mereka tampil sebagai […]

Reply
Eko 11 Januari 2018 - 15:48

Kunjungi web site resmi kami kakak di http://www.bagoesadventure.com kami menyediakan private trip ke gunung dengan guide yg provesional dan standart SAR……kami juga bergerak di bidang operator arung jeram sungai elo dan even organizer….

Reply

Tinggalkan Komentar