Itinerary

5 Pelajaran yang Bisa Diambil dari Mendaki Gunung

Keringat yang kamu keluarin pas naik gunung itu nggak sia-sia, Sob. Itu adalah harga yang mesti kamu bayar untuk mendapatkan banyak pelajaran tentang hidup.

Inilah lima di antara banyak pelajaran tentang hidup yang bakal kamu dapat pas mendaki gunung:

naik gunung mengajarkan
Istirahat sambil bergurau/Fuji Adriza

1. Persiapan itu penting

Naik gunung mengajarkan bahwa persiapan itu penting. Tanpa persiapan fisik, mental, dan bekal yang cukup, bukan nggak mungkin petualanganmu jadi berantakan.

Males persiapan fisik bakal bikin kamu ngos-ngosan di tengah jalan. Lupa persiapan mental, kamu bisa saja kehilangan minat melanjutkan perjalanan. Ceroboh mempersiapkan bekal tentunya bakal bikin kamu kerepotan sendiri pas di gunung.

dilupakan pendaki gunung
Rombongan pendaki gunung via pexels.com/Eric Sanman

2. Proses lebih penting ketimbang tujuan

Naik gunung mengajarkan bahwa proses lebih penting ketimbang tujuan. Coba deh jawab pertanyaan ini: berapa menit sih kamu biasanya duduk-duduk di puncak? Lima belas menit? Setengah jam? Satu jam?

Waktu segitu tentu nggak ada apa-apanya ketimbang waktu yang kamu perlukan untuk melangkah menuju puncak. Cerita-cerita dan pengalaman-pengalaman seru pun kemungkinan besar bakal kamu peroleh waktu lagi di jalan alih-alih pas di puncak.

mendaki gunung ciremai via linggarjati
Tanjakan Bapa Tere Gunung Ciremai/Fuji Adriza

3. Lakukan semuanya tahap demi tahap

Naik gunung mengajarkan bahwa tujuan yang sepertinya mustahil bakal bisa diraih asalkan dijalani tahap demi tahap.

Pas di base camp, mungkin kamu bakal menarik napas mendapati bahwa kamu masih jauh banget dari puncak. Namun, meskipun jauh dan kelihatan mustahil buat dicapai, setelah mengayunkan ribuan langkah, melewati pos demi pos, nyatanya puncak yang kamu idam-idamkan itu toh tergapai juga.

naik gunung siang atau malam
“Summitting” pagi-pagi buta/Fuji Adriza

4. Tekad yang kuat akan sangat berpengaruh pada hasil

Semua orang bisa mendaki gunung, tapi nggak semuanya akan tiba di puncak. Naik gunung mengajarkan bahwa yang menentukan apakah seseorang bisa sampai di puncak atau enggak adalah tekad.

Jadi jangan heran kalau kamu mendapati bahwa ada temanmu yang secara fisik biasa-biasa saja tapi bisa menginjakkan kaki di puncak dan ada pula yang secara fisik udah nggak diragukan lagi tapi malah nggak nyampe di puncak.

hal yang harus dihindari saat turun gunung
Turun menelusuri sabana Gunung Lawu/Fuji Adriza

5. Manusia sangat kecil dibandingkan alam raya

Kalau pernah naik ke gunung letaknya berdampingan dengan gunung lain, misalnya Sumbing dan Sindoro atau Merapi dan Merbabu, kamu pasti pernah melihat titik-titik cahaya dari senter atau headlamp para pendaki yang bergerak dari bawah menuju puncak.

Itu menunjukkan bahwa seorang manusia sangat kecil kalau dibandingin sama alam raya. Kita ini cuma butiran debu di belantara kosmik yang luasnya tak berhingga. Menyadari hal ini, seorang pendaki pasti bakalan jadi orang yang rendah hati.

Selain lima hal di atas, tentu saja masih banyak pelajaran lain yang bisa dipetik dari mendaki gunung. Nah, kamu sendiri sudah dapat pelajaran apa saja, Sob?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *