Bandung memiliki banyak bagunan bersejarah yang memiliki arsitektur khas. Salah satu arsitek di balik beberapa bangunan tersebut adalah Wolff Schoemaker. Dari mulai Gedung Merdeka sampai kubah teleskop di Observatorium Bosscha merupakan jejak karyanya yang masih berdiri tegak sampai saat ini. Tak banyak yang tahu, ternyata ada museum khusus tentang Wolff Schoemaker dan karya-karyanya. Namanya adalah Museum Wolff Schoemaker atau Museum Preanger.
Ada di Lantai Dasar Hotel Prama Grand Preanger
Terletak di tengah hiruk pikuk pusat kota Bandung, tentu banyak orang yang tahu Hotel Padma Grand Preanger. Hotel ini terletak di persimpangan jalan Asia Afrika dan jalan Tamblong. Namun, hanya segelintir orang yang tahu hotel ini punya museum di lantai dasarnya. Biaya masuk museum terbilang sangat murah, yaitu gratis untuk tamu hotel dan Rp5.000 saja untuk pengunjung umum. Museum ini buka dari hari Senin sampai Sabtu jam 11.00 sampai 17.00. Lakukan registrasi di lantai 2, nanti kalian akan mendapat nota pembayaran dan kupon welcome drink. Kupon welcome drink bisa ditukar sebelum atau sesudah dari museum. Kalian akan mendapatkan segelas secang. Minuman tradisional ini disajikan dingin dengan rasa yang unik. Aroma cengkehnya kuat memberikan kesegaran di tengah lelah perjalanan. Lokasi minumnya pun bisa dipilih sesuka hati. Bisa di ruang makan, lobby, bahkan di pinggir kolam renang sambil menikmati pemandangan dan atmosfer khas Kota Bandung.
Staf hotel di sana sangat ramah. Mereka akan mengantar kalian menuju lokasi museum. Tak perlu sungkan bertanya berbagai hal tentang hotel dan museum selama di perjalanan. Terkadang tidak ada pengunjung lain, jadi kalian bisa puas menikmati museumnya sendirian. Rasanya seperti wisata eksklusif.
Museum Terdiri dari Dua Ruangan
Ada dua ruangan kecil di dalam museum. Ruangan pertama berisi berbagai hal tentang Hotel Prama Grand Preanger dan berbagai barang koleksi. Sementara ruangan kedua berisi penjelasan tentang Wolff Schoemaker.
Ir. Soekarno sampai Charlie Chaplin
Ada banyak tokoh penting yang pernah menginap di Hotel Prama Grand Preanger. Tercatat beberapa pemimpin negara, termasuk Ir. Soekarno pernah menginap di sini. Selain itu, ada Charlie Chaplin. Bahkan kursi merah yang pernah diduduki Charlie masih tersimpan dan terawat dengan baik di museum. Ada juga Amelia Earhart, penulis dan tokoh pelopor penerbangan. Menurut dokumen, Amelia sempat singgah di Bandung untuk melakukan perawatan pesawat, sebelum akhirnya hilang di Samudera Pasifik pada tahun 1937.
Sejarah Hotel Prama Grand Preanger
Nama ‘Preanger’ sebenarnya berasal dari kata ‘Parahyangan/Priangan’. Singkat cerita pada tahun 1897 sebuah toko bangkrut dan akhirnya berubah menjadi Hotel Preanger. Kemudian pada tahun 1929 hotel ini mengalami renovasi yang dipimpin oleh C.P. Wolff Schoemaker dan dibantu oleh muridnya, Ir. Soekarno. Hotel ini menjadi tempat menginap orang-orang Belanda yang ingin berlibur pada saat itu. Bertahun-tahun setelahnya, hotel kembali mengalami renovasi, tapi bagian bersejarah dan ornamennya tetap dipertahankan sampai saat ini.
Siapa Wolff Schoemaker?
Selesai dari ruangan pertama, kalian masuk ke ruangan berikutnya. Ruangan kedua di museum ini didedikasikan untuk Charles Prosper Wolff Schoemaker. Seorang arsitek kelahiran Belanda yang namanya diabadikan untuk museum ini. Wolff Schoemaker pernah menjadi guru besar dan rektor di Technische Hoogeschool te Bandoeng atau Institut Teknologi Bandung pada saat ini. Beliau berperan besar untuk merancang berbagai bangunan di Bandung.
Pada masa perang, beliau dan keluarganya pernah tinggal tak jauh dari Alun-alun Bandung. Jika berjalan-jalan di sekitar Braga, kalian akan menemukan rumah tersebut yang sudah berubah menjadi tempat makan hits, yaitu Hangover.
Karya Wolff Schoemaker Masih Berdiri Kokoh
Bangunan-bangunan karya Wolff Schoemaker masih digunakan sampai saat ini. Diantaranya ada Gedung Merdeka. Dahulu gedung ini menjadi tempat berkumpulnya orang kaya Belanda. Ada juga De Majestic yang menjadi bioskop pertama di Bandung. Sampai saat ini gedungnya masih digunakan untuk tempat pertunjukan. Jadi, tak heran mengapa di dalam Museum Preanger ada pemutar film tua. Ada juga Gereja Katedral, Villa Merah di Tamansari, Kantor sekaligus percetakan Van Dorp atau sekarang menjadi Landmark Braga, Villa Isola di UPI, Masjid Cipaganti, sampai Observatorium Bosscha. Selain itu, masih ada banyak bangunan-bangunan lain yang dirancang oleh Wolff Schoemaker.
Berkeliling Hotel Prama Grand Preanger
Setelah dari museum, kalian masih bisa berkeliling di dalam hotel. Ada banyak spot foto menarik di lorong dekat museum, lobby, dan kolam renang . Kalian juga bisa berfoto dengan mobil Vauxhall keluaran 1949 yang terparkir apik di depan hotel.
Itulah keseruan ketika berkunjung ke Museum Wolff Schoemaker. Banyaknya informasi bangunan yang dibuat oleh beliau bisa menjadi peta penting jika kalian ingin mengunjungi bangunan bersejarah lain di Bandung.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu!
Listya Dara Sunda Prabawa lahir di Garut. Sekarang freelancer yg tertarik pada luar angkasa, anak-anak, sejarah, budaya, dan lingkungan.
1 Comment