Kamu udah nonton trailernya 372 kali tapi masih ragu buat nonton film Kulari ke Pantai? Ter… la… lu… Berarti kamu mesti baca dulu nih 7 alasan buat nonton film Kulari ke Pantai berikut:
1. Diproduseri oleh Miles dan disutradarai oleh Riri Riza
Kolaborasi Miles dan Riri Riza selalu menghasilkan sesuatu yang menarik, misalnya Petualangan Sherina (2002), Gie (2005), Laskar Pelangi (2008), Atambua 39° Celsius (2012), dan Sokola Rimba (2013). Karya-karya mereka seperti keluar dari sebuah perenungan dalam, yang akhirnya ditumpahkan dalam gambar-gambar bergerak yang elegan.
Kulari ke Pantai juga hasil kolaborasi mereka berdua, Sob. Karena itu kamu nggak perlu ragu-ragu buat nonton film ini.
2. Ceritanya sederhana tapi mengena
Seperti yang bisa kamu lihat di trailer, cerita Kulari ke Pantai nggak kompleks. Sederhana aja, yakni tentang tiga orang (dua anak-anak dan satu orang dewasa) yang road trip melintasi Pulau Jawa. Tujuan akhir mereka adalah sebuah destinasi di Banyuwangi. Mereka nggak langsung ke sana, pake mampir-mampir dulu.
Meskipun sederhana, ceritanya sangat mengena. Mungkin kamu juga bisa nge-relate cerita-cerita yang disajikan dalam film ini pada kehidupanmu sendiri. Asal jangan baper aja.
3. Nggak mengangkat keindahan destinasi secara vulgar
Ini nih yang bikin film ini beda dari kebanyakan film-film bertema pariwisata yang beredar di Indonesia. Yang jadi fokus dalam Kulari ke Pantai bukanlah destinasi-destinasi yang mereka kunjungi, melainkan tokoh-tokohnya dan relasi antartokoh.
Destinasi-destinasi yang menjadi latar pun bukan yang “tersembunyi” melainkan lokasi-lokasi turistik mainstream yang memang sudah terkenal sejak dulu. Jadi, kalaupun setelah ini lokasi-lokasi syuting itu jadi kedatangan banyak pelancong, setidaknya pengelolanya sudah siap dengan konsekuensinya.
4. Penuh humor
Karena penuh humor, kamu mesti siap-siap buat terpingkal-pingkal waktu nonton film ini di bioskop. Tapi, wajar aja sih Kulari ke Pantai bisa lucu kayak gitu. Soalnya salah satu penulisnya adalah Ari Kriting, komika jebolan SUCI Kompas yang berasal dari salah satu pulau di Sulawesi Tenggara. (Makanya lelucon-lelucon ala Indonesia Timur yang ada di film ini jadi begitu otentik.)
Pipi kamu kemungkinan juga bakal kram melihat—spoiler alert!—akting kocak Suku Dani dan mop (lelucon ala Papua) yang nggak pernah berhenti keluar dari mulutnya. Siap-siap juga nahan sakit perut pas Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adishwara) tiba-tiba datang tak dijemput pulang tak diantar.
5. Ada beberapa komika idola yang nongol
Kayaknya kalau cuma nyebutin nama nggak bakal spoiler, ya? Lagian ‘kan nama-nama pemeran film udah di-spoiler di poster.
Nah, dalam film ini ada beberapa orang komika yang jadi pemeran figuran, seperti Mo Sidik, Pras Teguh, dan Dodit Mulyanto. Mereka total banget menghayati peran masing-masing dalam Kulari ke Pantai.
6. Penuh pesan moral
Selain penuh humor, film ini juga berusaha untuk menanamkan banyak nilai ke audiens yang menjadi targetnya—yakni anak-anak—seperti nilai-nilai kekeluargaan, kesetiakawanan, kejujuran, pengorbanan, dan lain-lain.
Kalau dipikir-pikir, film ini juga seolah-olah ngasih usulan bagaimana relasi ideal antara anak dan orangtua. Mungkin Kulari ke Pantai bakal bisa ngasih sedikit pengetahuan parenting buat kamu yang suatu saat akan jadi orangtua.
7. Soundtrack-nya keren-keren
Salah satu ciri khas film-film Miles dan Riri Riza adalah scoring dan soundtrack yang keren-keren. Lagu-lagu itu biasanya bakal abadi, terus didengerin sama orang-orang sampai lama setelah filmnya turun dari bioskop.
Selain “Selamat Pagi” dan “Ibuku Cantik” yang khusus digarap buat film ini, waktu nonton Kulari ke Pantai telinga kamu bakal dimanjakan oleh lagu-lagu dari musisi-musisi kekinian, antara lain Nostress dan Banda Neira.
Seru, ‘kan? Jadi, tunggu apa lagi?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Header: IMDB.com
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.