Itinerary

10 Foto yang Bikin Ngiler Ini Bakal Bikin Kamu Lebih Kenal sama Raja Ampat

Kalau ditanya “Pengen ke Raja Ampat?” pasti semua pada mengangguk. Tapi, misalnya ada yang memperlihatkan sebuah foto Raja Ampat terus nanya “Ini nama tempatnya apa?” pasti pada bakal kelabakan. Nggak usah khawatir, artikel kolaborasi SkyGrapher dan TelusuRI ini bakal bikin kamu lebih kenal Raja Ampat. Jadi, ntar pas ada yang nyodorin foto Raja Ampat, kamu bisa cerita panjang lebar (meskipun belum pernah ke sana).

Wayag

wayag

Pemandangan Wayag yang bikin ngiler via SkyGrapher.id/Anton Chandra

Kepulauan karst Wayag adalah yang paling banyak muncul kalau kamu mencari foto Raja Ampat di Google. Posisinya di barat-laut Waigeo, pulau terbesar di Raja Ampat. Selain indah, pulau ini juga jadi rumah buat manta.

Buat ke sana ada beberapa pilihan cara. Pertama, kamu bisa naik perahu cepat dari Pelabuhan Nelayan Sorong ke Waisai (Ibukota Kabupaten Raja Ampat, 2-4 jam), kemudian lanjut naik longboat selama 6-8 jam! Cara kedua lebih mahal, yakni sewa kapal langsung dari Sorong ke Wayag (5 jam).

Pantai Kelingking versi Wayag

mengenal raja ampat

Pantai Kelingking ala Wayag via SkyGrapher.id/Hendrik Tjung

Pernah dengar Pantai Kelingking di Nusa Penida? Nah, kalau lagi di Wayag, kamu juga bisa melihat tanjung yang bentuknya mirip-mirip Pantai Kelingking.

Tapi, karena lokasi memandangnya ada di ketinggian, kamu mesti siap-siap ngeluarin keringat. Siapin aja minuman segar buat diteguk sambil menikmati pesona Raja Ampat yang satu ini.

(Mudah-mudahan) ketemu Batman di Pulau Mioskon

mengenal raja ampat

Pulau Mioskon tempat ribuan kelelawar tinggal via SkyGrapher.id/Zulfikar Mardiyadi

Datang ke Pulau Mioskon siang-siang, sebaiknya jangan teriak-teriak. Soalnya “penghuninya” lagi tidur. Tapi tenang saja, penghuninya bukan manusia, tapi kelelawar.

Pulau Mioskon bisa kamu capai dalam 1-2 jam perjalanan dari Waisai. Selain kelelawar, atraksi lain yang bisa kamu nikmati di sekitar Pulau Mioskon adalah dunia bawah lautnya yang spektakuler.

Pianemo, Wayag versi mini

mengenal raja ampat

Bendera Merah Putih dibentangkan di Pianemo via SkyGrapher.id/Prayudhi M Ajawaila

Kalau perjalanan ke Wayag terlalu berat buat kamu tapi kamu masih tetap ingin melihat kepulauan karst, pergi saja ke Pianemo.

Dari Waisai, Pianemo hanya sekitar dua jam perjalanan naik speed boat. Di sini juga ada sebuah lokasi asyik buat menghasilkan foto-foto yang bakal bikin ngiler kawan-kawanmu.

Arborek, desa wisata indah di tengah Samudra

mengenal raja ampat

Pulau Arborek via SkyGrapher.id/Ovela Yosef

Mengenal Raja Ampat berarti nggak cuma mengenal keindahan alamnya saja, tapi juga mengenal masyarakat dan budayanya. Di Arborek, sebuah desa di perairan Raja Ampat, kamu bisa melihat pesona alam sekaligus budaya Raja Ampat.

Juara Pertama Lomba Desa Papua Barat 2015 ini hanya dihuni oleh sekitar 197 jiwa. Para lelaki bekerja sebagai nelayan, sementara para perempuan jadi perajin topi dan tas. Desa cantik ini nggak sampai dua jam perjalanan menggunakan longboat sewaan dari Waisai.

Pulau Jefman, melihat Sphinx nyasar di laut

mengenal raja ampat

Jefman pernah digunakan sebagai landasan pesawat saat Perang Dunia II via SkyGrapher.id/Michael Buyung

Jauh sebelum daerah-daerah lain mikir buat bikin bandara, pas Perang Dunia II Pulau Jefman sudah dijadikan landasan pesawat. Nggak heran, sih, soalnya lokasinya strategis banget, dekat Pasifik. Konon, sisa-sisa perang juga masih ada di sana.

Selain sejarah, pesona Pulau Jefman adalah sebuah gugusan batu di perairan pulau ini yang dari jauh mirip Sphinx di Mesir. Hm… Sphinx di tengah laut? Baru, nih.

Batu Pensil yang nggak bisa dipakai buat nulis

batu pensil

Terletak di Teluk Kabui, Batu Pensil tidak bisa dipakai buat nulis via SkyGrapher.id/Zulfikar Mardiyadi

Meskipun namanya seperti alat tulis, Batu Pensil bukanlah sebuah monumen pers.

Batu Pensil ini adalah sebuah pulau batugamping kecil di Teluk Kabui yang menjulang seperti menara kecil setinggi lebih dari 10 meter. Di pinggirnya ada dermaga kayu tempat menambatkan perahu. Biasanya para pelancong mengunjungi Batu Pensil dalam perjalanan dari Waisai menuju Pianemo.

Dafalen, tempat paling pas buat bilang “I love You”

mengenal raja ampat

Dafalen, “the heart of the ocean” via SkyGrapher.id/Hendrik Tjung

Dari atas, spot yang terletak di Dafalen, Distrik Misool, Raja Ampat, ini tampak seperti simbol cinta. (Dari permukaan, yang bakal kamu lihat adalah gradasi warna air laut yang dikontraskan sama pulau karang.)

Misool bisa kamu capai langsung dari Sorong. Ada dua cara, yakni cara cepat dan cara lambat. Kalau buru-buru, kamu bisa naik kapal Cantika Lestari selama 4-5 jam (sekitar Rp 200 ribu). Tapi kalau selow dan siap mengarungi samudra selama 10 jam, kamu bisa naik kapal biasa yang tarifnya cuma sekitar Rp 70 ribu.

Ada perairan yang hijaunya kayak Hulk di Misool

misool

Perairan dangkal di dekat Tomolol, Misool via SkyGrapher.id/Heri Irfani

Spektrum warna Raja Ampat luas banget sampai-sampai punya perairan yang airnya warna hijau kayak Hulk! Tapi hijaunya tentu beda banget sama yang di empang. Ini jernih, kamu bisa lihat dasar lautnya dari atas.

Foto yang kamu lihat di atas diambil di dekat Teluk Tomolol, Distrik Misool, Kabupaten Raja Ampat.

Hutan bakau yang aneh tapi nyata di Misool

mengenal raja ampat

Blue Water Mangrove, Misool Barat via SkyGrapher.id/Zulfikar Mardiyadi

Biasanya hutan bakau alias mangrove itu airnya butek. Kamu nggak bisa lihat apa-apa kecuali hitam. Dan banyak hewan-hewan berbahaya.

Tapi Blue Water Mangrove di Misool Barat ini punya air yang jernih. Nggak cuma jernih, banyak terumbu karang di sana, baik yang keras (hard coral) maupun lunak (soft coral). Nggak percaya? Nyelam aja langsung di sana!

Gimana? Ngiler nggak abis liat foto-foto di atas?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *