Harga tiket pesawat makin terjangkau. Makanya sekarang pesawat mulai jadi moda transportasi pilihan utama bagi para pelancong lokal buat menjelajahi Indonesia.

Tapi ada beberapa hal yang mungkin bakal luput dari pengamatanmu kalau melancong naik pesawat alih-alih menelusuri Indonesia jalur darat. Lima hal berikut misalnya:

Dalam satu pulau saja ada banyak bahasa yang digunakan

menelusuri indonesia jalur darat

Di suatu tempat di Sumbawa/Fuji Adriza

Kamu bakal kaget mendapati bahwa dalam satu pulau saja orang-orang bisa bicara dengan bahasa (atau dialek) yang berbeda. Nggak percaya? Coba aja bertualang jalur darat dari, misalnya, Jakarta ke Jogja.

Di daerah Jakarta, orang-orang ngomong pake dialek ibu kota. Ke timur dikit, daerah Jawa Barat, orang-orang mulai berbicara dengan bahasa Sunda. Di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, masyarakatnya ngomong pake dialek Banyumasan. Tiba di Jogja kamu bakal dengar orang-orang ngomong pake Jawa Mataraman.

Plat nomor kendaraan ternyata nggak cuma A, B, D, F, AB, L, N

menelusuri indonesia jalur darat

Dalam bis dari Empang ke Bima/Fuji Adriza

Variasi plat nomor kendaraan bermotor juga jadi salah satu hal menarik yang akan kamu jumpai kalau menelusuri Indonesia jalur darat. Kamu akan ternganga sendiri mendapati betapa banyaknya plat nomor kendaraan di Indonesia.

Di Jawa aja ternyata banyak, ada Z, AA, AD, AG, M, S, K, dll. Keluar dari Pulau Jawa kamu bakal ketemu plat nomor kayak DK, DR, EA, EB, DT, dll. (Yep! Jalan-jalan memang lebih nampol buat nambah pengetahuan umum ketimbang baca buku RPUL.)

Selat dan samudra

menelusuri indonesia jalur darat

Menyeberangi selat lombok/Fuji Adriza

Menelusuri Indonesia jalur darat (dan laut) bakal bikin kamu sadar kalau Indonesia ini memang bener-bener negara kepulauan. Soalnya kamu bakal ketemu banyak pelabuhan dan menyeberangi selat, bahkan samudra.

Kamu akan mulai menyadari bahwa selat dan samudra itu sebenarnya bukan pemisah, tapi penyatu sebuah republik besar bernama Indonesia. (Jangan lupa putar lagi Rayuan Pulau Kelapa waktu nyeberang selat dan samudra.)

Di banyak tempat, akses transportasi laut dan darat masih belum lancar

menelusuri indonesia jalur darat

Para penumpang menunggu kapal di Pelabuhan Maumere/Fuji Adriza

Suka ngeluh karena kereta telat tiba satu atau dua menit? Kamu mesti mencoba gimana rasanya terkatung-katung di Pelabuhan Maumere menunggu kapal yang belum datang-datang dari kemaren.

Meskipun instansi terkait terus-menerus melakukan perbaikan, kenyataanya akses transportasi laut dan darat di banyak tempat di Indonesia masih belum lancar. Makanya kalau mau menelusuri Indonesia jalur darat kamu mesti siap-siap dengan segala ketidakpastian akses transportasi.

Kenyataan yang berbeda dari stereotip yang selama ini dipercaya

menelusuri indonesia jalur darat

Suasana perahu Komodo-Labuan Bajo/Fuji Adriza

Kalau selama ini kamu terlalu percaya sama stereotip tertentu atas kelompok budaya tertentu, coba deh bertualang menelusuri Indonesia jalur darat. Kamu bakal bisa melihat bahwa sebagian besar di antara stereotip itu muncul cuma karena kita—sesama bangsa Indonesia—nggak saling mengenal satu sama lain.

Tentu hal ini cuma bisa kamu ketahui kalau kamu berinteraksi dengan orang-orang yang kamu jumpai sepanjang perjalanan. Kalau “diem diem bae” ya kamu nggak bakal bisa ngerti.

Pengen nyobain menelusuri Indonesia jalur darat?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar