Events

Menyelami “Ilustra(di)si” Dongeng di Kumpul Kreavi #34

Masih ingat gimana rasanya dibacain dongeng sama mama-papa pas kecil dulu? Waktu dibacain dongeng, imajinasi kamu pasti bakal berkeliaran, kejar-kejaran dengan kata-kata yang keluar dari siapa pun yang jadi pembaca dongengmu.

Rata-rata, dongeng yang dibacakan waktu kamu kecil berasal dari legenda atau cerita rakyat di berbagai wilayah di Indonesia. Memang, sih, 34 provinsi di Indonesia ini punya dongeng masing-masing, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan tradisi turun-temurun yang mereka lakukan. (Mungkin gara-gara sering dibacakan dongeng pas kecil itulah kamu jadi suka jalan-jalan keliling Indonesia kayak sekarang.)

Pasti kamu juga lebih senang kalau dongeng yang dibacakan dilengkapi dengan ilustrasi. Semakin hidup ilustrasinya, semakin seru pula cerita dongeng itu. Ilustrasi memang penting banget buat bikin cerita dongeng jadi lebih hidup.

“Menghidupkan” dongeng lewat “Ilustra(di)si”

Pada Kumpul Kreavi ke-34 ini, Kreavi bersama SIXTALES, sekelompok anak muda yang punya misi untuk saling memberi inspirasi dan motivasi melalui ilustrasi berkualitas, akan mengangkat ilustrasi dongeng sebagai tema utama.

Dalam acara yang bertajuk “Ilustra(di)si,” Kumpul Kreavi bakal membahas bagaimana ilustrasi dapat menghidupkan nilai-nilai dan tradisi yang terkandung dalam sebuah dongeng.

Kumpul Kreavi

Poster/Kreavi

Bakal ada dua acara utama dalam acara itu, yakni talkshow dan pameran. Talkshow itu dijamin seru, sebab akan menghadirkan BudiBaikBudi (Komunitas Ayo Dongeng Indonesia), Lenny Wen (kreator ilustrasi dan cerita anak), Herlina Kartaatmaja (dosen dan kreator ilustrasi anak), dan Vicko Andika (penggagas SIXTALES).

Pamerannya bakal menghadirkan 24 karya ilustrasi dongeng Nusantara bikinan SIXTALES dan 3 karya pilhan Kreavi Workout #7.

Kapan dan di mana?

Di ROMBAK Event Space, Menara by KIBAR, 17-18 Maret 2018. Sambil daftar, kamu bisa cari info lebih lanjut di bit.ly/kumpulkreavi34.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *