Itinerary

Jurus Jitu Traveling bareng Pasangan

Lagi mikir-mikir buat ngajak pasanganmu traveling? Nah, sebelum ngajak si dia, mending kamu baca dulu, deh, empat jurus jitu traveling bareng pasangan berikut:

1. Libatkan dia sejak masa perencanaan

Ini bukan perjalananmu sendiri, tapi perjalanan kalian berdua. Karena itu, libatkan pasanganmu sejak masa perencanaan.

Pas bikin itinerary ajaklah dia diskusi. Tanyain dia pengennya ke mana, mau ngapain di sana, penginapan seperti apa yang dia suka, moda transportasi apa yang lebih dia sukai untuk keliling-keliling destinasi.

2. Bagi-bagi tugas

Masing-masing kalian tentu punya kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan itu, kalian bisa bagi-bagi tugas.

Kalau kamu orangnya analitik dan gemar memecahkan persoalan, kamu bisa berperan sebagai navigator pas traveling. Sebagai orang yang, misalnya, teliti, pasanganmu bisa berperan sebagai bendahara yang bertugas mengatur keuangan dalam perjalanan.

3. Jangan ngotot mencentang “bucket list,” nikmati kebersamaan kalian berdua

Kamu mungkin punya tenaga yang berlebih. Tapi, pasanganmu belum tentu. Karena itu, meskipun kalian sudah menyusun itinerary yang kece banget, jangan terlalh ngotot mengikuti perencanaan itu.

Lagian, perjalanan ini adalah momen bagi kalian berdua untuk lebih saling mengenal. Nikmatilah kebersamaan kalian berdua. Jarang-jarang ‘kan kalian punya waktu buat bareng-bareng kayak gini?

4. Selalu saling menjaga

Kita nggak pernah tahu apa yang bakal terjadi pas traveling. Tapi, sebagai pasangan, tentulah semestinya kalian selalu saling menjaga keselamatan satu sama lain. Kalau pasanganmu sedang nggak waspada, kamulah yang mesti siaga. Sebaliknya, kalau kamu lagi nggak waspada, pasanganmu semestinya bisa jadi “mata” bagimu.

Jadi, mau traveling ke mana, nih, bareng pasanganmu?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

TelusuRI

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *