Nggak banyak yang tahu kalau setiap tahun di Klaten diadakan sebuah festival batik. Festival yang berjudul Jarum Batik Fest (JBF) itu diadakan di Desa Wisata Jarum yang letaknya di Kecamatan Bayat, Klaten, yang berbatasan langsung dengan kabupaten sebelah, Gunungkidul.
Tapi, nggak seperti tahun-tahun sebelumnya, JBF tahun 2018 (JBF18) tampil agak beda. Selain pameran dan acara-acara pendukung lain, tahun ini para pemuda desa setempat berinovasi dengan mengusung konsep festival yang berbeda.
Jadi, apa yang bikin beda?
Nuansa jadul supaya paham sejarah nenek moyang
Yang bikin beda adalah nuansanya. Tahun ini Jarum Batik Festival mengusung tema jadul ala zaman kolonial. Nantinya, semua yang terlibat dalam JBF18 wajib memakai busana bernuansa jadul—minimal menggunakan batik.
Jadi festival ini bisa jadi pemanasan buatmu yang berencana main ke Malang buat berkeliaran di Malang Tempo Doeloe.
Tujuan dari konsep jadul itu nggak lain nggak bukan adalah untuk memberikan gambaran visual pada masyarakat mengenai suasana era kolonial. Pulang dari JBF18, minimal para pengunjung bisa sedikit lebih menghayati sejarah, atau, sekurang-kurangnya, bisa terharu atas kepahitan yang dialami nenek moyang zaman dahulu kala.
24-26 Agustus 2018
JBF18 bakal diadakan antara tanggal 24-26 Agustus 2018, dari Jumat sampai Minggu. Acara regulernya tanggal 24-25 Agustus 2018 dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Sementara itu tanggal 26 bakal difokuskan buat pementasan wayang, dari mulai jam 11 malam sampai 2 dini hari.
Terus gimana cara ke Desa Jarum? Buat ke sana kamu bisa naik bis atau kereta tujuan Klaten. Dari terminal atau stasiun, nggak ada transportasi umum ke Desa Wisata Jarum. Tapi kamu nggak perlu khawatir, soalnya panitia menyediakan moda transportasi yang ongkosnya sangat terjangkau. Kalau nggak mau repot, mending kamu bawa kendaraan sendiri.
Buat keterangan lebih lanjut, kamu bisa tanya-tanya ke narahubung Jarum Batik Fest di nomor 0857-2978-1734 (Tomi).
Diolah dari Siaran Pers Jarum Batik Fest 2018
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.