Events

Berlari Sambil Mengenal Situs Arkeologi di Sangi Run: 25K Night Trail Run 2021

Dalam rangka memperingati 25 tahun penetapan Situs Cagar Budaya Sangiran oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan akan diadakan ajang lomba lari malam hari yang memadukan olahraga, budaya, dan teknologi dengan nama Sangi Run: 25K Night Trail 2021. Acara ini merupakan hasil kerjasama Badan Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Direktorat Jenderal Kebudayaan, serta Pemerintah Kabupaten Sragen dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. 

Pada tanggal 19 November 2021 akan diadakan konferensi pers untuk Sangi Run Night Trail 2021 di Joglo Bopo Wasimin, Sragen, Jawa Tengah. Sementara itu, Sangi Run Night Trail 2021 akan berlangsung pada tanggal 20-21 November 2021 dengan melibatkan 25 pelari dari komunitas elit trail dan 75 peserta umum, termasuk influencer dan selebriti, yang akan berlari melintasi lingkungan alami di dekat situs Sangiran Sepanjang 25 kilometer dengan instalasi cahaya di beberapa titik.

sangi run Night Trail 2021

Selain Berlari di malam hari, Sangi Run Night Trail 2021 juga menyuguhkan forest video mapping yang dihiasi obor dan cheers zone berupa penampilan seni dari desa-desa di sekitar Situs Sangiran.

Kegiatan ini tidak hanya untuk merayakan 25 tahun Sangiran sebagai world heritage, juga bermaksud untuk mengenalkan kembali situs Sangiran kepada masyarakat luas dan mendorong pengembangan destinasi wisata situs Sangiran yang diharapkan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Situs Sangiran sendiri adalah situs manusia prasejarah paling penting di dunia yang menyimpan kekayaan luar biasa untuk ilmu pengetahuan.

Informasi lebih lanjut mengenai Sangi Run: 25K Night Trail 2021 dapat diakses di akun instagram resmi @sangirun.official dan kanal YouYube Luar Kotak | Sangirun Night Trail 2021.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
Bincang-bincang Dampak COVID-19 pada Industri Pariwisata bareng Womentourism.id