“Wah, nongkrong di Jogja itu murah banget,” begitu kata temanmu yang baru balik traveling dari Jogja. Tapi pas kamu sendiri yang ke Jogja, kamu mendapati kenyataan yang berlainan. Ternyata biaya nongkrong di Kota Budaya itu sama saja dengan kota-kota lain. Terus kamu buru-buru nulis status di Twitter: “Nongkrong murah meriah di Jogja cuma mitos.”
Eits! Jangan sumbu pendek gitu, dong. Sebelum menilai bahwa Jogja itu mahal, lihat dulu tempat kamu nongkrong. Kalau kamu mainnya ke warung kopi kekinian atau gerai waralaba internasional, harganya tentu sama saja di mana-mana. Kalau mau murah, cari yang lokal. Nih, TelusuRI kasih bocoran 7 tempat nongkrong murah meriah di Jogja.
1. Angkringan KR
Tempat nongkrong murah meriah di Jogja yang pertama adalah Angkringan KR. Lokasinya di emperan kantor Harian Kedaulatan Rakyat (KR) di Jl. Margo Utomo (yang dulunya bernama Jl. Pangeran Mangkubumi). Dulu cuma ada satu angkringan di sana, yaitu Angkringan Pak Jabrik. Sekarang Pak Jabrik sudah punya saingan. Menu yang disediakan adalah makanan-makanan khas Jogja, seperti nasi kucing dan sate-satean. Minumannya pun macam-macam, dari mulai es teh sampai es tape susu.
Dulunya, tiap Rabu malam (Rabu gaul) anak-anak Kaskus Regional Yogyakarta (RY) nongkrong di sini. Datang ke sana jam 7 malam, kamu bakal lihat anak-anak muda memakai kaos Kaskus duduk-duduk sambil ngobrol. Mereka bisa betah lama-lama ngobrol sambil main kartu, ditemani secangkir kopi dan sepiring sate-satean.
Biasanya gelombang terakhir anak nongkrong KR bakal pulang waktu koran KR yang baru saja dicetak mulai dijejerkan di emperan buat didistribusikan. Tapi sekarang—mungkin karena Angkringan KR sudah terlalu ramai—anak-anak RY sudah pindah tongkrongan. Tapi catat: jangan nongkrong di sini siang hari, soalnya angkringannya belum buka.
2. Kopi Joss
Hal pertama yang mesti kamu ingat: kopi joss bukanlah kopi dicampur Extra Joss. Minuman ini adalah kopi yang dipanaskan dengan bara kayu yang masih merah. Air apapun, termasuk kopi, kalau ke dalamnya dicelupkan benda panas menyala pasti bakal berbunyi “joss,” termasuk kopi. Makanya dinamakan kopi joss.
Mula-mula, kopi joss cuma dijual di sebelah utara Stasiun Tugu. Kedainya nempel di pagar stasiun, tapi para pelanggan duduk-duduk di atas tikar di trotoar seberang. Sekarang, angkringan kopi joss menjamur di sepanjang Jalan Mangkubumi dan jadi andalan anak muda buat nongkrong murah meriah di Jogja. Selain kopi yang membara itu, angkringan kopi joss juga menyediakan minuman lain (es teh, es tape susu, es jeruk) dan aneka makanan serta snack.
3. Alun-alun Lor
Keraton Jogja punya dua alun-alun, yaitu Alun-alun Lor (utara) dan Alun-alun Kidul (selatan). Dulu Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta ini dipakai buat tempat parkir bis wisata. Lapangannya jadi gersang dan agak kotor. Tapi baru-baru ini Alun-alun Lor direnovasi dan cuma dikhususkan buat pejalan kaki. Sekarang nongkrong di Alun-alun Lor jauh lebih nyaman dibandingkan dulu.
Mulai sore sudah banyak penjual makanan yang buka lapak di sekitar Alun-alun Utara. Kalau suka gorengan, kamu pasti bakal senang banget ke sini karena lapak gorengannya menyediakan banyak varian gorengan, seperti bakwan, pisang goreng, onde-onde, bolang-bali, cakwe, tahu, dan lain-lain. Agak malam sedikit kamu bisa mampir ke Bakmi Jawa Pak Pele yang legendaris di pojok timur Alun-alun Utara.
4. Alun-alun Kidul
Dibanding Alun-alun Lor, sebenarnya Alun-alun Kidul jauh lebih pas buat nongkrong. Di sini lapaknya jauh lebih banyak dan makanan yang ditawarkan jauh lebih beragam, dari mulai tempura sampai bakso. Soal minuman, yang paling banyak dijual di Alun-alun Kidul adalah wedang ronde.
Jangan lupa juga buat nyobain jalan dengan mata tertutup melewati beringin kembar. Tapi sekarang yang paling disukai pelancong di Alun-alun Kidul adalah becak-becak hias dengan lampu warna-warni yang bisa disewa dan dikayuh beberapa keliling. Cuma, kalau mau main becak-becakan dengan tenang, sebaiknya jangan datang waktu akhir pekan atau libur panjang—macet!
5. Plengkung Gading
Tempat nongkrong murah di Jogja selanjutnya adalah Plengkung Gading, yang cuma terpaut beberapa puluh meter dari Alun-alun Kidul. Plengkung berarti gerbang untuk memasuki daerah benteng atau keraton. Gading nama jalannya. Jadi, Plengkung Gading adalah gerbang keraton yang terletak di Jalan Gading.
Siang hari nggak boleh parkir di Plengkung Gading. Tapi, malam hari pelataran gerbang keraton ini bakal penuh oleh motor-motor yang parkir, yang orang-orangnya—tentu saja—nongkrong di bagian atas Plengkung Gading. Dari atas, kamu bisa lihat pemandangan Alun-alun Kidul.
Kalau mau ke Plengkung Gading, ada tiga hal yang perlu kamu catat: Pertama, karena nggak ada yang jualan, mending kamu beli makanan di Alun-alun Kidul terus bawa ke sini. Kedua, jangan vandal sebab Plengkung Gading adalah bangunan bersejarah. Ketiga, mending jangan jalan ke sini sendiri, kamu pasti bete karena banyak juga yang ke Plengkung Gading buat pacaran.
6. Pinggiran Kali Code
Wilayah Jogja dilewati beberapa sungai. Salah satunya Kali Code. Di malam hari, beberapa tempat di tepi Kali Code bakal semarak karena jadi tempat nongkrong anak-anak muda Jogja. Salah satu tempat nongkrong yang ramai adalah pinggiran Kali Code di dekat Jembatan Gondolayu, Kota Baru.
Mulai sore, lapak-lapak penjual makanan dan minuman sudah mulai buka di trotoar pinggiran Kali Code. Sebenarnya, makanan dan minuman yang dijual nggak jauh beda sama yang di angkringan-angkringan kopi joss. Tapi, dibanding suasana sekitar kopi joss yang lumayan berisik karena dekat dengan Malioboro, tempat nongkrong murah di Jogja yang satu ini lebih tenang karena tidak terletak di jalan utama.
7. Jembatan Gondolayu
Jalan beberapa ratus meter ke arah timur dari Tugu Jogja, kamu bakal tiba di sebuah jembatan di Jl. Sudirman. Nah, itu namanya Jembatan Gondolayu. Jembatan itu adalah salah satu lokasi favorit para mahasiswa untuk nongkrong. Sebabnya jelas: kamu benar-benar bisa nongkrong tanpa harus mengeluarkan uang buat bayar minuman. ‘Kan, nongkrongnya di jembatan.
Tapi di sekitar Jembatan Gondolayu juga ada beberapa warung nongkrong yang cuma buka malam-malam. Ada juga angkringan, warung nasi padang, mie ayam, dan beberapa restoran. (Kalau nggak suka kotor, kamu bisa nongkrong di McD! Tapi ya buat apa jauh-jauh ke Jogja kalau ujung-ujungnya nongkrong di McD.) Sekitar satu-dua tahun yang lalu, ada angkringan kopi di sana. Sekarang sudah nggak ada.
Nah, banyak ‘kan tempat nongkrong murah meriah di Jogja?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.
4 comments
[…] asalnya: musik rakyat. Djaduk Ferianto, penggagas Ngayogjazz, sengaja memilih desa-desa (wisata) di Jogja sebagai […]
[…] “Genrenya apa?” Ketika saya tanya padanya, ia menjawab, “Sate Western.” Makhluk apa pula itu? Semacam BBQ? Karena tak punya gambaran sama sekali, akhirnya tanggal 7 November kemarin saya manut saja untuk nonton di salah satu bioskop yang terbilang baru di Yogyakarta. […]
[…] kamu sedang berada di Jogja atau berencana untuk traveling ke sana, sempatkan untuk mencicipi salah satu kudapan khas lokal […]
[…] 1.201 responden, 343 (28,6%) memilih Jogja sebagai destinasi wisata favorit. Jogja memang punya segudang atraksi wisata, dari mulai wisata […]