Pernah garuk-garuk kepala dan kebingungan pas dapat pertanyaan “Buat apa sih naik gunung?” Nah, setelah baca tulisan ini, kamu nggak bakal kebingungan lagi menjawab pertanyaan itu. Soalnya, TelusuRI bakal ngebahas panjang lebar soal manfaat mendaki gunung.
1. Kesehatan fisik jadi terjaga
Menjalani hobi mendaki gunung membuat kondisi tubuhmu terus terjaga. Sebagai pendaki gunung, tentu kamu rutin berolahraga, entah jalan kaki, lari, berenang, atau bersepeda biar siap kalau sewaktu-waktu kamu harus angkat ransel dan cus ke gunung.
Dilansir dari American Hiking Society, berbagai penelitian membuktikan bahwa latihan fisik secara rutin nggak cuma bakal bikin kamu makin sehat dan fit, tapi juga bakal memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidupmu. Aktivitas hiking juga bakal bisa menghindarkan kamu dari sakit jantung, darah tinggi, diabetes, kecemasan berlebihan, osteoporosis, artritis, dll.
2. Kesehatan mental juga bakal terjaga
Pernah nggak sih kamu merasa seluruh beban hidupmu terangkat pas lagi naik gunung? Kalau iya, kamu pasti setuju bahwa manfaat mendaki gunung ternyata nggak cuma bakal dirasakan oleh tubuhmu, tapi juga oleh mentalmu.
Sebuah studi dari Stanford University menemukan bukti bahwa hiking alias berjalan di alam bebas bisa menurunkan risiko seseorang untuk mengalami depresi. Ternyata, berjalan di alam bebas selama 90 menit bakal menurunkan aktivitas di bagian otak yang punya asosiasi dengan perasaan depresi. Jadi, kalau kamu lagi bete, naik gunung aja!
3. Bikin kamu jadi lebih bahagia
Dalam sebuah tulisan di Outside, “Study: Hiking Makes You Happier,” penulis Lauren Steele mengulas sebuah studi yang menyimpulkan bahwa hiking bikin seseorang menjadi lebih bahagia. Para peneliti mendapati bahwa hiking seminggu sekali akan mengurangi tingkat stres dan membuat orang merasakan emosi-emosi yang positif.
Lebih lanjut, para peneliti mengungkap bahwa kebahagiaan yang lebih maksimal bakal dialami oleh orang-orang yang hiking jarak pendek tapi sering ketimbang mereka yang hiking jarak jauh tapi cuma sekali-sekali.
4. Memberi banyak pelajaran hidup
Mendaki gunung adalah sebuah aktivitas intens yang bikin kamu mengalami banyak hal dalam rentang waktu yang singkat. Karenanya, naik gunung dua hari semalam bakal ngasih kamu pelajaran yang jauh lebih banyak ketimbang kuliah satu semester.
Dalam sebuah artikel di Tripzilla, The Bisaya Traveler mengulas panjang lebar pelajaran-pelajaran hidup yang ia dapat selama trekking di gunung. Bahwa kita harus selalu move on, bahwa hidup tidak selalu indah, bahwa sesuatu yang berharga hampir selalu susah didapat, bahwa segala sesuatu akan terasa berharga di akhir hanya beberapa di antara sebelas pelajaran yang ia dapat dari naik gunung.
5. Meningkatkan produktivitas
Pernah nggak ngalamin yang begini, Sob? Suatu hari, kamu tiba-tiba jenuh dengan semuanya. Kamu kehilangan inspirasi; kerjaan nggak rampung-rampung. Terus kamu naik gunung. Sepulang naik gunung, kamu jadi pribadi yang berbeda. Kamu jadi lebih “segar.” Kejenuhan hilang dan kamu jadi semangat lagi menyelesaikan pekerjaan.
Nah, tenyata naik gunung dan produktivitas memang ada hubungannya. Dilansir dari Lifehacker, menurut sebuah studi dari University of Michigan, ada manfaat kognitif yang besar dari menghabiskan waktu di alam. Dalam penelitian itu, 36 orang disuruh ngerjain tes dua kali. Setelah tes pertama, sebagian subjek penelitian disuruh jalan kaki di kota, sementara sebagian lainnya disuruh jalan-jalan di hutan. Hasilnya, dalam ujian kedua, hasil tes kelompok yang berjalan di hutan lebih baik ketembang hasil dari mereka yang jalan-jalan di kota.
Manfaat mendaki gunung ternyata lumayan banyak, ya? Kamu sendiri sudah merasakan yang mana nih?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.
Informasi yang bagus, kunjungi website ini untuk akses informasi lainnya http://news.unair.ac.id/2019/08/05/rasakan-sensasi-hiking-ke-gunung-pundak-sebelum-liburan-usai/