5 Jurus Jitu Traveling Musim Kemarau

Musim kemarau begini adalah waktu yang pas banget buat traveling. Kamu bisa pergi ke mana pun tanpa harus khawatir kena hujan dan badai. Pemandangan pun jadi lebih menawan, lebih-lebih pas sunrise dan sunset.

Supaya traveling musim kemarau kamu jadi lebih menyenangkan, mending simak dulu lima jurus jitu berikut:

traveling pas harpitnas
Bermain di antara langit biru dan air sebening kristal via pexels.com/Vincent Gerbouin

1. Jangan lupa bawa botol minum

Ketimbang musim hujan, tentu saja hari-hari musim kemarau bakal lebih panas. Sinar matahari bakal terasa makin terik karena langit cerah banget minus awan. Panas-panas begini, tentu kamu bakal lebih gampang haus.

Karena itu, membawa botol minum—yang tentunya sudah diisi air—pas traveling musim kemarau adalah sebuah pilihan yang bijaksana banget. Jadi, kalau sewaktu-waktu haus, kamu nggak perlu repot-repot ke warung terdekat buat beli minum. Selain itu, dengan bawa botol minum sendiri kamu juga bisa mengurangi limbah plastik.

kemping berdua
Api unggun di pantai via pexels.com/Photo Collections

2. Bijaksana dalam menggunakan api

Ini penting banget buat kamu yang pengen jalan ke atraksi-atraksi wisata alam, entah gunung, hutan, sabana, dll. Musim kering begini, rumput-rumput dan semak-semak bakal meranggas, Sob. Mereka bakal lebih gampang terbakar. Karena itu, kamu nggak bisa sembarangan menyulut api pas traveling musim kemarau.

Kalau kamu naik gunung, hindari buat bikin api unggun di tempat-tempat yang dilarang. Kalau kamu pergi ke sabana, mending tahan dulu deh keinginan buat ngerokok daripada padang rumput segede lapangan bola raib dalam sekejap cuma karena puntung rokokmu.

slow travel
Melewatkan waktu di pantai via pexels.com/Artem Bali

3. Selalu bawa tabir surya kalau kulitmu sensitif

Punya kulit sensitif? Sebaiknya kamu selalu bawa tabir surya pas jalan-jalan. Supaya tabir surya yang kamu bawa bisa “nampol,” nggak ada salahnya buat konsultasi ke dokter spesialis kulit soal cara pemakaian dsb.

Kalau kamu orangnya cuek dan nggak peduli sama anggapan orang lain, kamu bisa pakai tabir surya tradisional seperti bedak pupur atau bedak beras. Selain bisa melindungi kulit, bedak pupur atau bedak beras itu—barangkali—juga bisa bikin kamu viral di jagad media sosial. Mau?

pejalan aras
Jalan di tengah gurun via pexels.com/The Lazy Artist Gallery

4. Bawa “buff” untuk melindungi rongga napasmu dari debu

Kalau musim hujan identik dengan becek, musim kemarau identik dengan debu yang mengepul. Karena itu, supaya nggak kena masalah pernapasan, pas traveling musim kemarau kamu jangan lupa bawa buff, Sob.

Kenapa buff? Karena selain keren buff juga multifungsi. Kamu bisa jadiin buff sebagai masker, sebagai kupluk, sebagai penutup mata, dan sebagai-sebagai lainnya. Sebenarnya kamu bisa pakai masker. Tapi, masker cuma buat sekali atau dua kali pakai; boros dan nggak ramah lingkungan.

cara melipat baju untuk traveling
Ilustrasi pakaian via pexels.com

5. Manfaatkan waktu luang buat mencuci pakaian

Jalan-jalan musim hujan, pakaian susah banget keringnya. Beda cerita kalau kamu traveling musim kemarau. Lima menit dibiarin menggantung di luar, pakaianmu bakalan lebih kering ketimbang lelucon kemripik acara variety show di televisi.

Waktu paling pas buat nyuci pakaian pas traveling musim kemarau adalah pagi hari sebelum kamu menjelajahi destinasi. Ntar, pas pulang, tinggal ambil deh di jemuran. Tapi jangan salah ambil, ya.

Jadi, musim kemarau ini kamu rencananya mau ke mana, Sob?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar