Pas lihat postingan Instagram kawan-kawanmu yang traveling sendirian alias solo traveling, mungkin dalam hati kamu bakal nyeletuk, “Wah, seru, ya, traveling sendirian. Keknya asyik nih kalau dicoba.”
Kelihatannya memang asyik, Sob. Tapi, di balik postingan-postingan keren itu, mereka mesti berjuang mati-matian supaya bisa sampai ke titik itu. Dan perjalanan mereka nggak bakal jadi seru kalau mereka nggak punya ketiga skill berikut:
1. Komunikasi
Untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi pas di perjalanan, teman-temanmu itu mesti mengeluarkan skill komunikasi mereka. Pas mereka nyasar, misalnya. Terkadang, membaca peta saja nggak cukup. Kalau kondisi nggak memungkinkan buat mereka untuk melakukan orientasi medan, mereka mesti bertanya pada orang-orang yang mereka jumpai.
Dan, kayaknya kamu juga perlu tahu, komunikasi bukan cuma sekadar persoalan menggunakan bahasa, tapi juga bagaimana bersikap, termasuk menjaga tata krama dan sopan santun. Mau nggak mau, mereka juga mesti mengeluarkan skill untuk beradaptasi dengan bumi yang mereka pijak dan langit yang mereka junjung. Salah-salah berkomunikasi, ujung-ujungnya bisa terjadi salah paham. Akibatnya, ya, macam-macam.
2. Membaca peta
Kita, pejalan zaman kekinian, mungkin memang lebih terbiasa dengan peta digital (aplikasi di ponsel) ketimbang peta berupa lembaran kertas. Kecuali anggota kelompok pencinta alam kali, ya. Tapi, aplikasi peta itu nggak bakal ada gunanya kalau kita nggak bisa membacanya.
“Lho, ‘kan bisa direct?” Ya, benar. Tapi kamu nggak pernah tahu kalau sewaktu-waktu kamu terdampar di tempat yang belum ada sinyal dan yang tersedia cuma skrinsyut peta. Lagian, belum semua daerah juga yang terpetakan (dengan sempurna) di aplikasi. Kalau keadaannya begini, skill membaca peta yang kamu asah sebelum solo traveling pasti bakal bermanfaat banget. Minimal, kalau kamu nyasar—sendirian tentunya—terus nggak ada orang yang lalu-lalang di tempat itu, kamu tahu caranya menentukan mana sisi utara dan selatan, juga cara melakukan orientasi medan (untuk menentukan di mana posisimu dalam peta).
3. Berimprovisasi
Hal lain yang membantu teman-temanmu yang solo traveling itu adalah kemampuan untuk berimprovisasi. Kenapa? Karena, meskipun sudah merencanakan perjalanan itu dengan matang, mereka bakal dihadapkan pada hal-hal yang tak terduga.
Sekarang ini, di zaman semuanya bisa di-booking lewat internet, potensi munculnya hal-hal tak terduga itu tetap masih tinggi. Salah satu contoh yang paling jamak adalah jadwal keberangkatan moda transportasi yang berubah secara tiba-tiba, terutama dalam perjalanan darat dan laut. Kalau delay berjam-jam, tentu kamu mesti kreatif menemukan cara untuk menunggu. Lalu, bukan nggak mungkin juga kamu bakal berhadapan dengan kenyataan bahwa penginapan yang sudah kamu pesan lewat aplikasi itu ternyata sudah pindah atau tak beroperasi lagi. Kalau berhadapan dengan persoalan-persoalan itu, tentu kamu mesti jago berimprovisasi.
Nah, itulah tiga skill yang mesti kamu asah sebelum solo traveling. Jadi, kapan rencananya mau coba traveling sendirian?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.