Melancong ke pantai memang seru. Kamu bisa lari-larian di pasir, bikin istana dari pasir (kalau punya skill), atau bercengkerama dengan ombak.

Tapi, ada yang lebih seru lagi: kemping di pantai. Selain lari-larian di pasir, bikin istana pasir, dan bercengkerama dengan ombak, pas kemping di pantai kamu juga bisa melihat matahari terbit/terbenam, melihat langit penuh bintang, dan (kalau memungkinkan) merasakan kehangatan api unggun.

Kalau kamu penasaran buat merasakan sensasi kemping di pantai, simak dulu nih lima jurus jitu supaya kemping jadi lancar dan seru:

kemping di pantai
Musim yang pas untuk kemping di pinggir laut via pexels.com/Asad Photo Maldives

1. Pilih musim yang pas

Hal pertama yang mesti kamu perhatikan sebelum kemping di pantai adalah musim. Biasanya, musim kemarau adalah musim yang pas buat kemping di pantai. Soalnya hujan jarang banget turun. Alhasil, langit bakalan hampir selalu biru dengan arsiran awan putih di sana-sini.

Tapi jangan lupa juga buat memantau cuaca. Di setiap musim, pasti bakal ada anomali ketika cuaca tiba-tiba memburuk dan gelombang (ombak) jadi tinggi. Kalau cuaca memang lagi nggak menentu, nggak ada salahnya buat menunda dulu rencana kempingmu.

atraksi wisata sulawesi selatan
Kemping di Pantai Bara, Bulukumba/Fuji Adriza

2. Pilih pantai yang cocok untuk kemping

Patokan memilih pantai yang cocok untuk kemping tentu saja adalah selera. Kalau kamu suka suasana sepi, kempinglah di pantai yang sepi. Tapi, kalau kamu merasa kurang nyaman di tempat-tempat sunyi, pilihlah pantai yang agak ramai.

Referensi soal pantai sekarang banyak banget beredar di Internet, entah di situs-situs perjalanan atau media sosial. Sebelum bikin keputusan mau kemping di pantai mana, ada baiknya supaya kamu browsing-browsing dulu.   

kemping di pantai
Membakar “marshmallow” via pexels.com/Rawpixel.com

3. Persiapkan logistik dengan baik

Kalau sudah tahu mau kemping di mana, kamu bisa mulai mempersiapkan logistik. Bahan dan perlengkapan standar kemping di pantai sebenarnya hampir sama dengan logistik naik gunung.

Kamu perlu tenda, kompor dan bahan bakar, wadah buat masak dan makan, dan penghangat badan (karena malam di pantai bakal dingin juga, meskipun nggak sedingin gunung). Kalau di pantai yang kamu datangi ada warung, kamu nggak perlu bawa bahan makanan dan minuman banyak-banyak. Yang ringan-ringan saja (wafer, keripik, kacang, minuman sobek, marshmallow…) sudah cukup.

pantai mbawana
Pantai Mbawana, Sumba, tampak atas/Ardi Yasa

4. Pelajari rute menuju pantai

Meskipun sudah tahun 2019 dan jaringan 5G sebentar lagi kayaknya bakal digunakan secara massal, masih banyak tempat di Indonesia yang belum terkena sentuhan jaringan Internet. Wilayah pesisir yang sepi, misalnya.

Jadi, sebelum pergi ke pantai, terutama pantai yang jauh dari peradaban, sebaiknya kamu pelajari dulu rute ke sana. Nanti, kalau sewaktu-waktu jaringan hilang, kamu nggak bakal panik karena sudah hafal rute di luar kepala.

quotes tentang laut
Matahari terbenam via pexels.com/Sebastian Voortman

5. Ingat selalu: posisi menentukan prestasi

Di mana kamu menggelar tenda bakalan sangat menentukan seru atau enggaknya kemping kamu. Jadi, jangan sembarangan buka tenda.

Pastikan lokasi yang kamu pilih bebas dari dampak air pasang, bebas dari akar-akar tumbuhan yang bikin punggung sakit pas tidur, dan bebas dari hal-hal yang menghalangi pemandangan (entah tebing atau pepohonan yang terlalu rimbun).

Selamat kemping di pantai, Sob! Jangan nyampah, ya!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Tinggalkan Komentar