Setelah melewati fase sulit pascakonflik antaragama di Maluku tahun 1999, para pemuda terus berjuang untuk mempertahankan dan merawat toleransi dan rasa saling menjaga, hingga saat ini. Sudah begitu banyak karya yang dilahirkan untuk terus hidup optimis, bahwa rasa toleransi dan kemanusiaan masih ada hingga detik ini di Bumi Pertiwi.

Kali ini, Komunitas Kaki Bajalang, komunitas pemerhati dan promotor pariwisata di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, merilis sebuah video azan. Menariknya, video ini dibungkus dalam tema wisata dan toleransi antarumat beragama di bulan Ramadan.

Berdasarkan pengalaman para anggota komunitas yang juga merupakan para tour guide lokal, berbagai cerita bermakna sering kali muncul dari interaksi mereka bersama para tamu traveler yang menggunakan jasa mereka saat traveling di Kepulauan Kei. Dari situlah ide ini muncul, yakni memeriahkan bulan Ramadan dengan memproduksi konten yang memiliki ruh serta membawa pesan kemanusiaan.

Kaki Bajalang tidak sekadar mengangkat keindahan alam

Mengambil latar Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Pantai Ngurbloat yang merupakan salah satu pantai dengan pasir terhalus di dunia, Komunitas Kaki Bajalang tak hanya ingin sekadar mengekspos keindahan alam Kepulauan Kei, tetapi juga menceritakan betapa sejuknya rasa toleransi dan saling menghargai di kota kecil tersebut.

Para kreator ingin agar video ini menjadi pengingat dan penguat rasa toleransi, minimal bagi diri mereka sendiri.

Sejak karya ini dirilis, berbagai respon datang dari berbagai kalangan, baik melalui komentar di akun Instagram, Facebook, dan Youtube. Salah satu yang paling menyentuh adalah komentar dari seorang viewer yang mengaku bahwa ia meneteskan air mata ketika menonton. Ia bangga menjadi seorang anak Maluku yang tak lagi melihat perbedaan—termasuk agama—sebagai pembatas interaksi.

Pesan kuat yang ingin disampaikan adalah: kita tidak pernah tahu akan bertemu dengan siapa, kapan, dan dalam kondisi apa. Yang kita tahu, setiap orang yang datang dan pergi selalu meninggalkan jejak pengalaman bermakna. Yang kita tahu, Indonesia masih tegak berdiri dengan keberagaman dan rasa saling menghargai, hingga hari ini.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

2 komentar

Jelajah Pendaki Indonesia 27 Mei 2018 - 00:08

Bagus banget pesan di video adzan ini min

Reply
Editorial telusuRI 27 Mei 2018 - 15:38

Yoi, Kak Kimin. Sampai terharu. 🙂

Reply

Tinggalkan Komentar