Nimbokrang, Jayapura
Di bagian timur, Kabupaten Jayapura memiliki lokasi terbaik untuk pengamatan burung. Tepatnya di Distrik Nimbokrang. Salah satu spot yang sangat sering didatangi para birder adalah kawasan hutan di belakang penginapan Isyo Hills Ecolodge yang dikelola Alex Waisimon, di Kampung Rhepang Muaif. Alex pula yang merintis ekowisata pengamatan burung di Nimbokrang.
Baru-baru ini masyarakat adat suku Namblong penghuni Kampung Berap, khususnya marga Manggo, menemukan lokasi baru pengamatan cenderawasih di hutan mereka. Namun, tempat tersebut belum dibuka untuk umum karena memerlukan survei dan penataan jalur lebih lanjut. Rencananya, birdwatching di Berap akan dikelola bersama antara masyarakat Berap dan Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA Yombe Namblong Nggua).

Mesak Manggo, warga Kampung Berap yang pertama kali menemukan lokasi pengamatan burung cenderawasih di belantara Gunung Ktu Ku. Aksesnya ditempuh dengan berkendara motor atau mobil sejauh delapan kilometer ke arah Demta, kemudian dari pintu rimba dilanjutkan trekking ke dalam hutan sejauh hampir dua kilometer atau 1,5 jam perjalanan. Sebelum kami, Mesak sudah dua kali survei lokasi bersama Mitra BUMMA dan Samdhana Institute, lembaga nirlaba pendamping pengembangan usaha BUMMA Yombe Namblong Nggua.


TelusuRI/Rifqy Faiza Rahman-Mauren Fitri
Mengamati cenderawasih yang sedang atraksi di pucuk pohon laban. Kondisi menuju tempat ini cukup menantang, karena melewati aliran kali (sungai kecil) dan jalan setapak tanah yang licin dan berlumpur kalau hujan. Ke depan masyarakat Berap dan BUMMA akan mencari titik-titik baru untuk melihat cenderawasih atau burung endemis lain. Ekowisata birdwatching akan membantu mencegah upaya pembalakan liar dan perburuan satwa ilegal. Harapannya, masyarakat bisa melihat peluang nilai ekonomi dari hutan dan cenderawasih, tanpa harus merusak hutan.

Ini adalah potret lebih jelas cenderawasih kuning-kecil jantan daripada yang kami lihat di Malagufuk. Spesies burung surga yang mudah ditemui di hutan Papua, ukurannya relatif cukup besar, sekitar 30 cm saat dewasa. Perbedaannya dengan betina terletak pada bagian kepala. Jantan memiliki warna hijau zamrud pada leher, sedangkan betina sepenuhnya cokelat tua. Cenderawasih jantan memiliki bulu-bulu hiasan di bagian dada yang digunakan saat menari untuk memikat pasangannya. Burung ini biasa memakan buah-buahan hutan dan sejumlah serangga.

Tampak cenderawasih kuning-kecil jantan bertengger di dahan pohon sembari melakukan “ritual” tarian dan berkicau lantang, dengan tujuan menarik minat cenderawasih betina yang sedang terbang di atasnya. Bulan-bulan Agustus–September memang sedang puncak musim kawin. Di tengah melihat pemandangan luar biasa ini, kami juga melihat burung taun-taun atau julang papua terbang sekelebat, tetapi tidak sempat terekam kamera karena terhalang pepohonan.

Zet Manggo, warga Kampung Berap yang juga bekerja sebagai humas BUMMA Yombe Namblong Nggua. Mantan pendeta ini memiliki kebiasaan unik. Hampir setiap pagi ia jalan kaki sekaligus olahraga ke hutan, hanya demi mendengarkan suara cenderawasih dan kicauan burung-burung lainnya. Menurutnya, suara alam membuat hatinya tenang dan damai, sehingga warisan Tuhan tersebut harus dijaga dengan baik oleh masyarakat adat, salah satunya ekowisata berkelanjutan.

Cikukua tanduk atau helmeted friarbird (Philemon buceroides). Kami melihat burung yang menjadi maskot Kota Mataram—dalam bahasa Lombok disebut koak kao—itu di atas ranting kering pepohonan yang tumbuh di sekitar wisata Kali Biru. Bulunya dominan abu-abu dengan paruh agak panjang dan runcing. Cikukua tanduk biasa memakan nektar, serangga, buah, dan biji-bijian. Selain di Indonesia, habitat burung yang kicaunya sangat berisik tersebut juga ditemukan di pesisir tropis Australia.

Kakatua jambul kuning atau yellow-crested cockatoo (Cacatua sulphurea). Kami melihatnya di hutan sekitar penginapan Isyo Hills. Orang-orang Papua biasa memanggilnya dengan sebutan “Yakob”. Menurut Naomi Waisimon, putri Alex Waisimon, Yakob sebenarnya merupakan korban perburuan liar yang diselamatkan keluarganya. Sempat dicoba dilepasliarkan kembali, tetapi sudah tidak mampu terbang alami seperti dulu. Oleh karena itu, Alex dan Naomi memutuskan untuk merawatnya di Isyo Hills, daripada mati akibat dilepas paksa di alam. Kehadirannya di Isyo Hills memberi suasana yang ceria dan meriah. Yakob suka berkicau, bermain, dan bergelantungan di dahan-dahan pohon.
Foto sampul:
Kakatua jambul kuning asyik bermain di pohon rindang di Kampung Malagufuk, destinasi perngamatan burung populer di Sorong, Papua Barat Daya/Deta Widyananda
Pada Agustus–September 2024, tim TelusuRI mengunjungi Sorong dan Sorong Selatan di Papua Barat Daya, serta Jayapura di Papua, dalam ekspedisi Arah Singgah: Suara-suara dari Timur Indonesia. Laporan perjalanannya dapat Anda ikuti di telusuri.id/arahsinggah.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.