Itinerary

Perjalanan 4 Pendaki Gunung Indonesia yang Pertama Mencapai 7 Puncak Dunia

Pendaki gunung mana yang tak mengenal sosok bernama Norman Edwin dari Mapala Universitas Indonesia (UI) yang menjadi orang pertama dari Indonesia yang mencoba menaklukkan The Seven Summits. Namun langkahnya terhenti di Aconcagua (6.962 mdpl), Argentina, pada April 1992. Jenazahnya ditemukan beberapa ratus meter dari titik tertinggi Amerika Latin bersama sahabatnya, Didiek Samsu, yang juga berasal dari Mapala UI.

Perburuan atap-atap dunia oleh pendaki gunung asal Indonesia seolah berhenti. Lama tak terdengar, tahun 2009 usaha itu kembali dilakukan. Tim Indonesian Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahyangan (ISSEMU) yang beranggotakan empat orang yaitu Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans, Broery Andrew Sihombing, dan Janatan Ginting memulai perjalanan untuk menyambangi 7 puncak gunung paling prestisius di dunia. Mereka berhasil menyelesaikan misi pada 7 Juli 2011.

Tujuh puncak gunung tersebut adalah Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Indonesia, Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Afrika, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Vinson Massif (4.889 mdpl) di Antartika, Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Everest (8.848 mdpl) di Nepal, dan Denali (6.194 mdpl) di Alaska.

Petualangan panjang dari Puncak Carstensz sampai Denali

Tim ISSEMU memulai petualangannya di Carstensz, Papua, dan mengakhiri pendakiannya di Puncak Denali, Alaska.

pendaki gunung

Janatan Ginting, salah seorang anggota ISSEMU/BPI Malang

1. Carstensz Pyramid (4.884 mdpl), Indonesia, Pasifik

Pendakian pertama dalam misi ke puncak-puncak dunia dilakukan di rumah sendiri, yakni ke Puncak Carstensz di Papua. Bersama tujuh pendaki Mahitala Unpar, keempat pendaki ISSEMU berhasil mencapai Puncak Carstensz Pyramid pada 23 dan 26 Februari 2009.

2. Kilimanjaro (5.895 mdpl), Tanzania, Afrika

Perjalanan mereka pun dilanjutkan ke Kilimanjaro yang merupakan gunung tertinggi di Benua Afrika. Pada 10 Agustus 2010 pukul 10.20 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB, Puncak Uhuru yang merupakan titik tertinggi dari Gunung Kilimanjaro berhasil diraih tim ISSEMU.

3. Elbrus (5.642 mdpl), Rusia, Eropa

Dari Kilimanjaro, para pendaki gunung ISSEMU bertolak menuju Rusia untuk mendaki Gunung Elbrus. Puncak Timur Elbrus berhasil dicapai pada 24 Agustus 2010 pukul 14.45 waktu setempat (17.45 WIB). Tak mengikuti jalur yang telah tersedia, tim ISSEMU berhasil membuka jalur baru yang kemudian diberi nama Indonesian Route oleh para pendaki dan pemandu lokal Elbrus.

4. Vinson Massif (4.897 mdpl), Antartika

Puncak Vinson Massif di Antartika direngkuh oleh tim pendaki gunung ISSEMU pada 13 Desember 2010 pukul 17.07 waktu Chile (14 Desember 2010, 03.07 WIB). Ini juga merupakan sebuah prestasi karena mereka adalah tim pertama dari Indonesia yang menginjakkan kaki di titik tertinggi Vinson Massif.

5. Aconcagua (6.962 mdpl), Argentina, Amerika Selatan

Dalam misi ke Aconcagua, tim pendaki gunung ISSEMU berhasil tiba di puncak pada 9 Januari 2011 pukul 11.30 waktu Mendoza atau pukul 21.30 WIB, kecuali Janatan. Ia baru berhasil tiba di Puncak Aconcagua 20 hari setelahnya yaitu pada 29 Januari 2011.

6. Everest (8.848 mdpl), Nepal, Asia

Kemudian tim pendaki gunung ISSEMU mencoba menggapai Sagarmatha alias Everest. Tepat pada 20 Mei 2011 pukul 05.22 waktu Nepal atau pukul 06.37 WIB, Broery Andrew Sihombing berdiri tegak di Puncak Everest dan mengibarkan Sang Merah Putih. Janatan Ginting menyusulnya pada pukul 07.26 waktu Nepal. Kemudian, Sofyan Arief Fesa dan Frans tiba bersamaan di puncak pada pukul 09.45 waktu Nepal.

7. Denali (6.194 mdpl), Alaska, Amerika Utara

Di ujung perjuangan mendaki gunung ketujuh dalam ekspedisi mereka, tim pendaki gunung ISSEMU berhasil mencapai Puncak Denali (McKinley) pada 7 Juli 2011 pukul 17.37 waktu setempat. Inilah sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Akhirnya Indonesia punya 4 pendaki gunung yang telah menginjakkan kaki di 7 puncak impian para petualang di seluruh dunia!


Foto pada header dan teks telah diganti pada 8/12/17 pukul 07.36 WIB atas permintaan pemilik foto—ed.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *