Travelog

Terpukau Keindahan Gua Bawah Air Danau Matano

Mungkin nama Sorowako masih asing di telinga kamu. Kota itu terletak di ujung timur Provinsi Sulawesi Selatan dan tersohor sebagai wilayah penghasil nikel terbesar di Indonesia.

Dari Makassar, perjalanan darat menggunakan bis atau kendaraan pribadi memakan waktu 12-14 jam. Dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, kamu bisa naik taksi, Damri, atau GrabCar menuju Terminal Daya. Di terminal bis ini banyak sekali PO yang melayani rute menuju Sorowako, antara lain Mega Mas, Bintang Timur, Bintang Prima, dan masih banyak lagi. Dengan ongkos berkisar antara 200-300 ribu, hampir semua armada bis menuju Sorowako memiliki tempat duduk yang nyaman sekali. Serasa naik pesawat karena bangkunya dilengkapi sandaran untuk kaki, juga selimut yang bisa digunakan selama perjalanan. Fasilitas bis yang memanjakan penumpang itu akan membuat perjalanan panjang ke Sorowako tidak terasa melelahkan.

Rumah tahan gempa di kompleks PT Vale Indonesia/Oky Hertanto

Sebenarnya di Sorowako ada sebuah bandara milik PT Vale Indonesia, perusahaan pengelola tambang nikel. Penerbangan untuk umum dari Makassar ke Sorowako pun sudah dibuka. Namun jadwalnya masih tentatif sebab pesawat yang digunakan adalah armada pribadi PT Vale Indonesia. Jadi jika ingin pergi dengan pesawat kamu harus mengontak PT Vale Indonesia terlebih dahulu untuk menanyakan jadwal penerbangan. Lama perjalanan udara hanya sekitar 45 menit sampai 1 jam dengan harga tiket di kisaran 600-800 ribu.

Danau indah dekat tambang nikel

Sebelum memasuki terminal di Sorowako kamu akan melewati pertambangan nikel yang luas, di mana kendaraan-kendaraan tambang raksasa lalu lalang. Namun Kota Sorowako sendiri lumayan sepi. Nah, di balik sepi dan damainya Kota Sorowako serta megahnya pertambangan nikel di sana, pasti kamu tak menyangka bahwa di kota ini tersembunyi keindahan alam yang akan mengundang decak kagum para petualang, yakni Danau Matano dan gua bawah air.

Danau Matano disebut-sebut sebagai salah satu danau terdalam di Asia Tenggara dan urutan delapan di dunia. Danau yang sumber airnya berasal dari mata air di Desa Matano ini cukup luas meskipun memang tidak sebesar Danau Toba di Sumatera Utara. Letaknya tidak seberapa jauh dari Terminal Bis Sorowako. Hanya terpaut 10 menit saja. Kamu bisa mengunjungi danau ini kapan saja sepanjang tahun—tidak ada musim khusus untuk mengujungi Matano.

Duduk-duduk di atas platform kayu sambil menikmati pemandangan Danau Matano/Oky Hertanto

Perjalanan jauhmu menuju Sorowako akan dibayar lunas oleh pemandangan indah lanskap Danau Matano. Keindahan danau ini memang sangat memanjakan mata. Dan ada sensasi tersendiri yang muncul ketika mengarungi atau menyusuri danau yang diapit oleh perbukitan itu.

Kamu bisa menyewa perahu yang disebut raft untuk menyusuri danau. Airnya yang sangat  jernih dan sejuk akan membuatmu betah untuk berlama-lama bermain air di Danau Matano. Saking jernihnya air Matano, dari permukaan kamu bisa melihat ikan-ikan yang berenang di dalam danau. Karena Danau Matano adalah danau air tawar, saat berenang atau snorkeling di sini mata kamu tak akan perih. Tapi kalau tidak terlalu suka main air, kamu juga bisa sekadar berjalan-jalan santai di atas platform kayu yang dibangun di tepian danau.

Jernihnya air Danau Matano
Jernihnya air Danau Matano/Oky Hertanto

Mampir di gua bawah air

Di danau ini juga ada beberapa gua yang bisa kamu kunjungi. Di antara gua tersebut barangkali yang paling unik adalah gua bawah air, yang lokasinya bisa kamu capai dengan raft sewaan. Ada dua cara untuk memasuki gua bawah air itu. Pertama, menyelam langsung ke mulut gua. Kedua, menaiki bukit di samping gua kemudian meloncat dari ketinggian sekitar dua meter—cocok sekali buat kamu yang ketagihan memompa adrenalin.

Awalnya barangkali kamu akan ragu untuk memasuki gua itu. Tampak luar tidak ada yang spesial. Namun setelah menyelam sedikit ke bawah, kamu akan merasa seperti berada di sebuah tempat ajaib. Air di dalam gua tersebut berwarna biru dan udara juga sangat sejuk. Gua tersebut bak bonus setelah kamu lelah seharian menyusuri Danau Matano. Jangan lupa membawa tripod atau pencahayaan ekstra untuk memotret interior gua, sebab cahaya alami hanya berasal dari lubang tak terlalu besar di atap gua—dan di dalam gua sangat gelap!

Birunya gua bawah air Danau Matano
Birunya gua bawah air Danau Matano/Oky Hertanto

Ternyata Sulawesi Selatan tak cuma Tanjung Bira, Tana Toraja, atau Kepulauan Takabonerate yang sudah tersohor hingga ke mancanegara sana. Ujung timur Sulawesi Selatan juga menyimpan keindahan alam yang sungguh mempesona. Jadi, apakah kamu tertarik untuk menyaksikan langsung keindahan alam Danau Matano dan gua bawah air di Sorowako?

Kalau berkunjung ke sini ikutlah untuk menjaga kebersihan danau. Jangan sekali-kali membuang sampah sembarangan apalagi sampai merusak ekosistemnya. Kenapa begitu? Agar keindahan Danau Matano dan gua bawah air bisa terus dinikmati hingga anak cucu kita di masa yang akan datang. Pokoknya, suistainable tourism harga mati!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Menyukai ecotourism, fotografi, menulis, membaca, dan bercerita.

Menyukai ecotourism, fotografi, menulis, membaca, dan bercerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *