Desa Kemasan merupakan salah satu dari dua belas desa di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali yang mulanya tak jauh berbeda dengan desa lain di sekitarnya. Desa ini memiliki topografi dataran rendah berupa area persawahan dengan masyarakat bermata pencaharian utama sebagai petani padi. Namun menjadi desa yang disebut-sebut sebagai ibu kota Kecamatan Sawit—lantaran di desa ini letak Kantor Kecamatan Sawit berada—membuat banyak perkembangan terjadi di Desa Kemasan
Seiring bertambahnya waktu dan berkembangnya zaman, masyarakat Kemasan mulai tersadar akan pentingnya pembangunan desa. Hingga kini Desa Kemasan menjadi desa yang tumbuh dengan konsep desa wisata.
Pembangunan Desa wisata Kemasan berawal dari pemikiran para masyarakat yang merasa jika daya pariwisata Kemasan Sawit perlu dikelola dengan baik. Tujuannya adalah untuk menciptakan kenyamanan sekaligus meningkatkan taraf perekonomian seluruh lapisan masyarakat Kemasan. Sebagai realisasi rencana pembangunan Desa Kemasan maka dibentuklah Dewa Emas sebagai konsep Desa Wisata Kemasan.
Masyarakat Kemasan pun mengerti, tentunya membangun suatu desa tidaklah secepat membalikan telapak tangan, karena perlu melalui proses panjang dengan sinergitas masyarakat untuk melakukan setiap projek pembangunan desa. Pembangunan Kawasan Wisata Dewa Emas bermula dari beberapa dukuh yang menjadi sentra Dewa Emas. Hingga pada bulan April 2014, objek wisata Desa Kemasan telah membuka diri untuk khalayak umum.
Bak gayung bersambut, gagasan pembangunan Dewa Emas disokong oleh pemerintah pusat yang meneken Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 yang mengatur regulasi suntikan dana desa yang pertama kali dikucurkan pada tahun 2015. Setelah mendapat dana insentif, pembangunan semakin meningkat hingga pada Juli 2016 pengelolaan Dewa Emas berada di bawah naungan BUMDes Karya Lestari Manunggal (Kalem).
Tidak sekadar membangun wisata, masyarakat Desa Kemasan juga berkonsentrasi untuk mewujudkan wisata edukasi bagi para pengunjung, khususnya anak-anak. Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada di desanya, dibangunlah aneka fasilitas yang mampu menjadi daya tarik Dewa Emas. Di desa ini terdapat pelbagai wisata yang dapat dinikmati setiap pengunjung yang berdatangan. Mulai dari wisata edukasi, wisata alam, hingga wisata kuliner patut dicoba para wisatawan karena mungkin tak dapat dijumpai di tempat lain. Dewa Emas juga menawarkan paket mancakrida (outbound) untuk anak-anak yang dapat direservasi melalui situs web resminya desawisatakemasan.com lama sosial medianya.
Kolam Renang dan Resto di Dukuh Mungup
Dewa Emas memiliki beberapa kolam renang dengan kolam utama yang berada di timur Umbul Tirtomulyo atau lebih tepatnya di sebelah barat Pendopo Dewa Emas—yang senantiasa akan menyambut wisatawan. Pendopo tersebut sekaligus menjadi landmark Desa Kemasan.
Di kolam yang terdiri dari dua bagian yakni di bagian barat memiliki kedalaman kurang lebih satu meter dengan dasar keramik serta di bagian timur dengan kedalaman sekitar dua meter dengan dasar kolam berupa tanah dan batuan yang dapat digunakan pengunjung untuk ciblon maupun keceh. Dengan tiket masuk Rp3.000 setiap pengunjung dapat berenang sekaligus bermain air. Di kolam renang Dewa Emas juga terdapat resto yang menjajakan makanan khas Desa Kemasan.
Pertanian Padi di Dukuh Maron
Di Dukuh Maron, setiap pengunjung dapat merasakan langsung bagaimana menjadi seorang petani tradisional. Ada berbagai aktivitas yang dapat dilakukan seperti ngluku atau membajak sawah, menanam padi, hingga belajar cara merawat tanaman yang menjadi panganan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia tersebut.
Pembuatan Jenis Roti di Dukuh Tangkisan
Pengunjung dapat pula belajar mengolah roti di Dukuh Tangkisan. Tidak perlu khawatir apabila tidak mengerti takaran setiap bahan yang digunakan karena akan ada pemandu yang mengajarkan untuk membuat beragam jenis roti.
Lahan Kangkung dan Pengolahan Sampah Terpadu di Dukuh Kemasan
Di Dukuh Kemasan terdapat perkebunan kangkung air yang menjadi destinasi wisata. Kangkung sengaja dibudidayakan oleh warga sebagai sajian khas yang dapat dinikmati para pengunjung di Resto Dewa Emas. Selain itu, di dukuh ini juga terdapat pengolahan sampah terpadu yang merupakan representasi dari kesadaran masyarakat Desa Kemasan dalam memiliki pola hidup bersih dan sehat.
Kampung Lukis dan Tari di Dukuh Karanggayam
Bisa dibilang Dukuh Karangayam merupakan gudangnya para seniman Dewa Emas. Seniman dan seniwati Dukuh Karangayam akan mengajarkan setiap pengunjung untuk belajar berkesenian mulai dari melukis hingga menari. Meski berada di ujung timur dan utara desa, tidak membuat masyarakat Dukuh Karangayam abai untuk turut berkontribusi membangun desa. Karena jaraknya cukup jauh dari pusat kegiatan Dewa Emas, peserta outbound yang ingin belajar melukis dapat menggunakan kereta kelinci yang disediakan oleh pengelola Dewa Emas. Pemandu akan mengantar peserta outbound dan sesampainya di sanggar lukis maupun sanggar tari, para seniman akan memandu para pengunjung yang hendak belajar.
Pembuatan Jamu di Dukuh Tegalsono
Jamu yang sudah menjadi minuman tradisional di Indonesia juga dapat ditemukan di Desa Kemasan, tepatnya di Dukuh Tegalsono. Tidak hanya merasakan cita rasanya, tetapi juga dapat melihat sekaligus turut serta dalam mengolah jamu.
Akses Menuju Desa Kemasan
Jalan menuju Desa Kemasan mudah diakses. Melalui jalan raya Solo-Jogja, tepatnya di Persimpangan Sanggung dapat berbelok ke arah barat–belok kiri jika dari arah Yogyakarta atau belok kanan jika dari arah Surakarta. Jaraknya hanya 3 km dari persimpangan yang berada di perbatasan tiga wilayah-Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Klaten. Selepasnya akan ada petunjuk arah yang sengaja dipasang oleh Disporapar Kabupaten Boyolali untuk memudahkan pengunjung di berbagai titik hingga menuju Desa Kemasan.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.