Tahun 2007-2008 lalu publik Indonesia sempat heboh. Pasalnya, Malaysia merilis sebuah video promosi wisata yang memuat lagu Rasa Sayange.
Karena waktu itu masih zaman keemasannya forum, perdebatan-perdebatan seru terjadi di forum-forum internet.
Orang Indonesia mengklaim bahwa itu lagu berasal dari Maluku, sementara Malaysia menganggap Rasa Sayange sebagai bagian dari kekayaan budaya Nusantara. (Malaysia, bagaimanapun juga, adalah bagian dari Nusantara.)
Tau-tau di Londa, Toraja/Fuji Adriza
Andai saja Indonesia punya sebuah direktori lengkap yang memuat elemen-elemen budaya dari Sabang sampai Merauke, pasti aksi saling klaim itu nggak akan terjadi.
Sobat Budaya
Kamu yang berkomunitas pasti sudah nggak asing lagi sama Komunitas Sobat Budaya. Gerakan utama komunitas itu adalah mendata sebanyak mungkin budaya Indonesia.
“Pekerjaan berat, tuh,” pikirmu. Benar. Tapi, tenang saja, Sobat Budaya benar-benar memanfaatkan teknologi. Mulai akhir 2007 lalu, mereka bikin situs www.budaya-indonesia.org. Laman ini semacam Wikipedia, tapi khusus budaya Indonesia.
Latar belakang diadakannya Datathon/Sobat Budaya
Menurut Hokky Situngkir, Pembina Yayasan Sobat Budaya, dalam sambutan di laman www.sobatbudaya.or.id, sampai tahun 2014 telah terkumpul 20 ribu data kebudayaan.
Data itu nggak dibiarkan begitu saja. Bandung Fe Institute kemudian meneliti data yang dikumpulkan, lalu menelurkan lebih dari 25 karya penelitian, yang meliputi evolusi batik, generator batik, studi otomata selular candi, evolusi bahasa, generator musik, dan lain-lain.
Datathon 3.0, usaha Sobat Budaya memperkaya direktori budaya Indonesia
Menyadari bahwa 20 ribu data kebudayaan itu belum ada apa-apanya mengingat sangat beragamnya budaya Indonesia, Sobat Budaya ngajak kamu buat ikutan Datathon 3.0 (Pendataan Budaya Marathon) di www.budaya-indonesia.org.
“Kayaknya menarik. Tapi gue bukan sejarawan atau antropolog.” Jangan khawatir, nggak masalah kalau kamu bukan sejarawan atau antropolog, sebab acara ini terbuka untuk umum.
Datathon 3.0/Sobat Budaya
Kamu juga nggak perlu nyari data yang berat-berat seperti merekam prosesi adat atau menelusuri silsilah sampai nenek moyang pertama. Kamu bisa mengisi data budaya Indonesia dari apa yang bisa kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dari mulai pakaian tradisional yang mungkin masih digunakan sehari-hari oleh kakek-nenekmu, sampai periuk dan tungku seperti apa yang digunakan di rumah adatmu.
Datathon 3.0 diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia dari tanggal 12 Mei sampai 15 Mei 2018. Kalau kamu tertarik buat ikutan, klik aja bit.ly/datathon-30. Lewat Datathon 3.0, Sobat Budaya berharap bisa mengumpulkan sekurang-kurangnya 3.000 data baru tentang budaya Indonesia.
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.
