“Bersukaria Charity,” Jalan Kaki Menelusuri Semarang sambil Berbagi

“Bersukaria” diambil dari lagu ciptaan Sukarno yang diaransemen sama Jack Lesmana. Lagu ini dibikin populer oleh Suara Bersama, kolaborasi artis-artis populer yang musiknya berirama lenso. Ini lagu ngajak kita buat bernyanyi dan bergembira bersama.

Seperti lagu itu, Bersukaria Walk, juga ngajak kamu jalan kaki (walking tour) mengitari Kota Semarang sambil bersuka ria bersama. Saat menelusuri kota, kamu bakal ditemani sama seorang pencerita (story teller) yang bakal memperkaya wawasan kamu.

Jalan kaki menelusuri Semarang

Event yang digagas sama Bersukaria Tour ini bermula dari keprihatinan atas stigma Kota Semarang yang hanya dianggap kota transit, tak menarik, juga kotor. Makanya, supaya orang-orang bisa kenal Semarang lebih dekat, Bersukaria Tour ngadain ajang jalan kaki keliling Semarang yang dikasih nama Bersukaria Walk.

Secara nggak langsung, Bersukaria Walk juga jadi semacam kampanye tentang jalan kaki. Kamu tahu sendiri; masih banyak banyak orang Indonesia yang males jalan kaki. Kalau pun ada, sebagian besar di antaranya belum tahu caranya jadi pejalan kaki yang baik.

Lucunya, kadang-kadang malah ada peserta walking tour yang baru pertama kali menyeberangi jembatan penyeberangan orang (JPO) dan pelican. Positifnya, ada juga peserta tur yang sehabis ikutan acara ini jadi lebih menghargai pejalan kaki.

bersukaria walk

Bersukaria Walk punya sebelas rute reguler

Bersukaria Walk punya sebelas rute reguler dan beberapa rute khusus di Semarang. Rata-rata, setiap rute panjangnya sekitar 2,5 km. Masing-masing rute punya cerita yang pastinya beda.

Bodjongweg, misalnya. Rute itu bakal membawa kamu menelusuri bangunan-bangunan tua yang masih tegak berdiri di antara bangunan-bangunan baru. Rute Pecinan bakal ngajak kamu belajar bahwa budaya Tiongkok adalah salah satu elemen penting dalam identitas Kota Semarang. Menelusuri jalur ini, kamu bakal jalan kaki melintasi China Town-nya Semarang.

Kalau kamu penggemar kereta api, coba ikutan Bersukaria Walk rute Spoorweg. Karena Semarang adalah tempat lahir industri kereta api Indonesia, dijamin kamu bakalan terpana pas diajak melihat jejak-jejak kejayaan kereta api di Semarang.

Selain itu ada juga rute Candi Baroe, Kampung Kota, Kauman, Mataram, Multicultural, Kota Lama, dan Radja Goela. Rute yang terakhir ini bakal ngajak kamu menelusuri rumah orang terkaya se-Asia Tenggara pada zamannya, yakni Oei Tiong Ham, seorang raja gula yang lahir di Semarang.

Uniknya, tarif tur jalan kaki yang diadakan Bersukaria Tour setiap Sabtu dan Minggu ini adalah “pay as you want” alias bayar sesukamu sesuai dengan keriaan yang kamu rasakan selama perjalanan. Kalau tur ini menurut kamu seru banget, monggo kalau mau kasih lebih.

Berbagi lewat Bersukaria Charity

Bulan Ramadan ini, Bersukaria Walk ngajak kamu buat berbagi pada sesama lewat Bersukaria Charity. Dalam ajang penggalangan dana itu, kamu bakal diajak jalan-jalan lewat Kauman. Selain karena ini adalah salah satu kampung tua di Semarang (yang punya masjid berusia lebih tua dari Kota Semarang), Kauman juga kental nuansa Ramadan.

Seluruh hasil Charity Walking Tour Kauman Route ini nanti bakal disumbangkan buat Charity Event with Komunitas Harapan hari Sabtu, 2 Juni 2018 besok.

Penasaran? Langsung daftar aja di laman Bersukaria.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Foto header: SkyGrapher.id/Ikhlasul Mekel

Tinggalkan Komentar