Dari banyak gunung di Indonesia, nggak sedikit yang juga punya danau, atau terletak dekat sekali dengan danau. Tapi, mana saja? Nih, TelusuRI kasih daftar 11 gunung di Indonesia yang juga punya danau:
1. Talamau (2.920 mdpl)
Meskipun Talamau adalah gunung tertinggi di Sumatera Barat, namanya masih kalah tenar dibandingkan Marapi, Singgalang, dan Talang. Mungkin karena letaknya yang lumayan jauh dari ibukota provinsi, yakni Padang. Kalau mau ke Talamau, dari Padang kamu mesti naik angkutan ke arah utara selama sekitar 6 jam ke Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Kalau kamu mabuk perjalanan, siapkan kresek sebab jalan ke sana lumayan mengguncang perut.
Talamau yang dari jauh tampak seperti Gunung Salak ini punya tiga pintu pendakian, yaitu Desa Pinagar, Malampah, dan Kinali. Perjalanan ke puncak juga lumayan lama, sekitar 12 jam. Tapi rasa letih akibat perjalanan panjang itu bakal terbayar lunas waktu kamu tiba di puncak, sebab dari sana kamu akan bisa menyaksikan beberapa danau mini (talago atau telaga) yang tampak magis sebab seringkali disembunyikan oleh kabut. Kalau ditotal, Gunung Talamau punya 13 talago!
2. Singgalang (2.877 mdpl)
Mungkin inilah gunung di Sumatera Barat yang paling populer, soalnya namanya sering digunakan sebagai nama RM Padang. Gunung Singgalang letaknya bersebelahan dengan Marapi, seperti Merbabu dan Merapi di Jawa Tengah. Akses menuju jalur pendakian Singgalang juga gampang banget. Kamu tinggal naik minibus selama sekitar 1,5-2 jam dari Kota Padang ke Pasar Koto Baru, sekitar 10 km dari Padang Panjang. (Koto Baru ini juga jadi pemberhentian pendaki yang mau naik Marapi.) Dari sana, tinggal jalan kaki atau naik ojek ke Pemancar.
Setelah 4-5 jam pendakian (kalau santai bisa 7-8 jam), kamu bakal tiba di kawah Gunung Singgalang. Tapi jangan bayangin kawahnya seperti kawah Sumbing, Sindoro, atau Tambora. Kawah Singgalang sudah terisi air dan membentuk sebuah danau yang dikenal sebagai Talago Dewi (Telaga Dewi). Talago Dewi semakin indah karena dikelilingi oleh rumpun-rumpun pohon cantigi. Karena airnya bisa diminum, ada saja pendaki yang betah berlama-lama kemah di Gunung Singgalang. Dari Talago Dewi, Puncak Singgalang hanya terpaut sekitar 15-30 menit.
3. Kerinci (3.805 mdpl)
Kalau kamu belum pernah dengar nama Kerinci, kebangetan! Titik tertinggi di Sumatera ini adalah gunung tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Puncak Carstensz Pyramid di Papua. Dalam jajaran gunung berapi, ini adalah gunung tertinggi di Indonesia. Gunung ini juga masuk dalam Taman Nasional Kerinci Seblat dan jadi habitat binatang dilindungi seperti harimau sumatera.
Titik awal pendakian Kerinci ada di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Durasi pendakian gunung ini juga lumayan lama, yakni 10-11 jam, melewati medan terjal yang sebagian besar berupa jalinan akar pohon. Capek? Pasti. Tapi dari puncak kamu bakal menganga melihat keelokan Danau Gunung Tujuh yang letaknya bersebelahan dengan Gunung Kerinci.
4. Rakutak (1.921 mdpl)
Gunung Rakutak yang terletak di Kabupaten Bandung ini nggak terlalu tinggi, cuma 1921 mdpl. Tapi medannya lumayan. Jalurnya terjal dan licin, namun indah karena dipagari oleh rumpun-rumpun bunga saliara. Puncaknya juga keren; memanjang dan dihubungkan oleh beberapa pelana sempit yang disebut oleh pendaki sebagai Jembatan Shiratal Mustaqim. Ini adalah salah satu dari sedikit gunung yang seru buat ditelusuri lintas-jalur.
Dari Puncak Rakutak bakal kelihatan sebuah danau yang mirip simbol “love.” Namanya Danau Ciharus. Nah, ke sanalah kamu bakal menuju. Tapi hati-hati. Dalam perjalanan menuju Danau Ciharus, kamu bakal melewati trek menurun yang terjal. Di kanan-kiri banyak tumbuhan berduri dan jelatang. Sesekali kamu akan menyusuri aliran sungai kecil. Yup, ini adalah pendakian basah. Makanya, pas di Danau Ciharus periksa badanmu—siapa tahu ada pacet!
5. Semeru (3.676 mdpl)
Pendaki mana sih yang nggak tahu Gunung Semeru? Dari zaman dahulu, gunung tertinggi di Jawa ini nggak pernah sepi peminat. Salah satu alasan pendaki buat ke Semeru adalah supaya bisa kemping-kemping lucu di Ranu Kumbolo (ranu berarti danau) sambil melihat matahari terbit dari celah di antara dua bukit.
Perjalanan dari Base Camp Ranu Pane ke Ranu Kumbolo lumayan lama, yaitu sekitar 3-4 jam. Buat yang sudah terbiasa mendaki, perjalanan akan terasa sangat menyenangkan. Treknya lumayan landai, hanya menanjak cukup ekstrem selepas Pos 3. Kalau kamu nggak ada persiapan dan baru pertama kali naik gunung, siap-siap saja buat ngos-ngosan.
6. Argopuro (3.088 mdpl)
Meskipun jarang didengar, gunung ini istimewa sebab jalur pendakiannya (dari Baderan ke Bremi) adalah jalur pendakian terpanjang se-Jawa, yakni sekitar 59 km. Makanya nggak heran kalau pendakian Argopuro berlangsung lumayan lama, sekitar seminggu. Selain jalurnya yang panjang, Argopuro menjadi menarik karena punya sabana mahaluas yang masih jadi habitat babi hutan dan merak.
Beberapa jam dari Pintu Bremi, ada Danau Taman Hidup yang pemandangannya seperti lukisan anak SD: dua buah gunung yang di depannya ada danau besar. Kamu pasti bakal betah lama-lama kemping di sini. Tapi ada mitos unik tentang Danau Taman Hidup: kalau bersiul, badai akan datang. Nggak percaya? Coba saja buktikan sendiri!
7. Ijen (2.443 mdpl)
Daya tarik utama Gunung Ijen di Jawa Timur adalah kawahnya yang terisi air membentuk sebuah danau berwarna toska. Selain itu, yang dicari-cari para pejalan adalah fenomena unik berupa api biru di malam hari yang keluar dari tambang belerang di bibir kawah.
Pendakian ke Puncak Gunung Ijen cuma sebentar, sekitar 3 jam. (Sekarang bahkan sudah banyak yang menawarkan jasa ojek gerobak.) Tapi dari awal, perjalanan menuju Kawah Ijen sudah merupakan petualangan. Dari Stasiun Karangasem di Banyuwangi, kamu bisa menumpang angkutan umum menuju Licin. Dari sana, kamu bisa menumpang truk belerang ke base camp Kawah Ijen, bersama-sama dengan para penambang belerang.
8. Batur (1.717 mdpl)
Gunung Batur berada di kawasan Danau Batur atau Danau Kintamani. Sekilas, Danau Kintamani dan Gunung Batur ini tampak seperti Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari di Rinjani, tapi versi lebih besarnya.
Tinggi gunung ini nggak sampai 2000 mdpl dan pendakiannya hanya memakan waktu sekitar 3-4 jam. Di puncaknya pun sudah banyak kios yang menjual makanan dan minuman. Tapi sensasi yang bakal kamu rasakan waktu naik Gunung Batur saingan sama sensai naik gunung-gunung tinggi. Uniknya, di sepanjang jalur kamu bakal menemukan banyak pelinggih dan orang-orang yang sedang beribadah khusyuk di sana. Yang nggak ada duanya dari Gunung Batur adalah sunrisenya!
9. Rinjani (3726 mdpl)
Gunung ini nggak cuma gunung ketiga tertinggi di Indonesia, tapi juga salah satu yang terindah. Kalau mendaki dari Pintu Sembalun, kamu akan menyaksikan salah satu sabana terindah di Indonesia. Sementara kalau kamu naik dari pintu utara, yakni Senaru, kamu bakal berjalan di bawah kerindangan hutan tropis yang lebat. Tapi Rinjani paling seru kalau didaki lintas jalur.
Kawah Gunung Rinjani sudah menjadi danau, yakni Danau Segara Anak, yang dari puncak tampak seperti bulan sabit. Pinggiran danau diperindah oleh sebuah gunung mini yang bernama Baru Jari. Biasanya, pendaki betah berlama-lama di Danau Segara Anak. Gimana enggak kalau di sana kamu nggak bakal kekurangan minuman dan makanan. Siapkan tali pancing, sebab di Danau Segara Anak banyak ikan karper yang bisa dipancing.
10. Kelimutu (1.640 mdpl)
Gunung Kelimutu di Moni, Flores, Nusa Tenggara Timur, punya tiga danau yang bernama Danau Kelimutu. Makanya Danau Kelimutu juga dikenal sebagai Danau Tiga Warna. Konon, ketiga danau ini menjadi tempat bersemayam arwah manusia yang telah meninggal.
Dari tempat parkir Danau Kelimutu, kamu tinggal jalan sekitar 15-20 menit sampai ke puncak. Karena singkat, perjalanannya nggak bakal terasa membosankan. Apalagi sepanjang jalan kamu bakal bisa mendengar suara merdu kawanan burung garugiwa, yang menurut legenda setempat dipercaya sebagai burung penjaga Danau Tiga Warna.
11. Carstensz Pyramid (4.884 mdpl)
Sekitar hari pendakian kelima atau keenam, kamu akan tiba di sebuah tempat bernama Lembah Danau-Danau. Kamp itu bakal jadi titik tolak kamu menuju Puncak Carstensz Pyramid. Dari namanya saja sudah jelas kelihatan bahwa kamp ini ada hubungannya dengan danau. Yes, kamu kemping di pinggir danau.
Terletak di ketinggian 4.250 mdpl, di sekitar Lembah Danau-Danau ada beberapa danau kecil dengan air berwarna toska. Kalau kamu baru terbiasa dengan gunung-gunung di Jawa, kamu akan merasa sedang berada di alam lain ketika sedang berada di Lembah Danau-Danau.
Jadi, tertarik main ke gunung-gunung yang ada danaunya?