Kalau cuaca memang lagi nggak mendukung buat naik gunung, nggak ada gunanya buat dipaksain, lur. Mending cari aktivitas-aktivitas petualangan lain yang juga nggak kalah seru dari naik gunung. Penasaran? Nih, aktivitas petualangan lain yang bisa kamu lakukan selain naik gunung:
1. Backpacking
Aktivitas seru yang bisa kamu lakukan selain naik gunung adalah backpacking. Sebelum naik gunung jadi tren nomor wahid di Indonesia, ada masanya backpacking jadi kegiatan yang paling digemari para petualang. Dengan ransel besar di punggung—atau ransel kecil saja—kamu bisa menelusuri pulau-pulau di Indonesia, entah naik kereta api, bis, mencegat truk, naik odong-odong… Pokoknya, backpacking bakal membuatmu melihat dunia dari sudut yang berbeda.
Untuk menghemat biaya supaya bisa jalan lebih jauh, para backpacker biasanya mencari yang murah-murah. Kereta api memilih yang ekonomi, penginapan yang seadanya, sarapan di warung-warung kaki lima. Tapi, kalau kamu memang punya anggaran berlebih, sah-sah saja kalau kamu memilih naik angkutan yang agak mewah seperti kereta eksekutif dan menginap di hotel berbintang.
2. Sepedaan
Sepedaan juga bisa jadi petualangan alternatif selain naik gunung. Kamu bisa sepedaan keliling kota, antarkota, atau menelusuri perbukitan (downhill). Kalau takut sendirian, kamu bisa cari teman dengan cara gabung sama komunitas-komunitas sepeda yang bertebaran di penjuru Indonesia. Bikin aja thread ajakan di grup FB komunitas sepeda, dijamin pasti ada yang bakal kepancing buat ikutan.
Jangan salah. Para pesepeda Indonesia lumayan “gila,” lho. Mereka nggak ragu-ragu buat melakukan perjalanan jauh, baik lintas kota, provinsi, atau lintas negara. Pernah denger nama petualang bernama Paimo? Buat yang belum pernah denger, siap-siap kaget, ya. Mas Paimo ini adalah pesepeda jarak jauh yang sudah bertualang ke banyak negara. Dia udah ngeluarin satu buku yang menceritakan petualangannya selama berbulan-bulan bersepeda menelusuri Amerika Latin!
3. Road trip
Road trip naik motor atau naik mobil bisa juga jadi alternatif kalau kamu lagi nggak bisa menyalurkan hobi naik gunung. Ajak temen satu-dua orang, cari jalur yang kira-kira menarik, isi bensin, terus gas deh kendaraanmu.
Jalan-jalan dengan kendaraan pribadi memberikan kamu keleluasaan untuk mengendalikan perjalananmu. Kamu bebas menentukan mau lewat mana hari itu dan mau nginap di mana malam itu. Waktu berada dalam kendali kamu! Dijamin, setelah melakukan road trip kamu bakal membawa pulang pengalaman-pengalaman berharga yang mungkin nggak dimiliki oleh orang lain.
4. Rafting
Arung jeram juga bisa jadi pengganti naik gunung. Jangan takut rafting kalau kamu nggak bisa renang; bakal disediakan pelampung. Tapi, ya, mesti rame-rame. Kalau mau sendirian mending kamu sewa kano atau kayak.
Rafting bareng temen-temen bakal mempererat ikatan persahabatan kalian. Soalnya kamu dan temen-temenmu bakalan ngerasain berjuang sama-sama supaya perahu tetap melaju dan seimbang waktu menembus jeram. Tapi, biasanya di beberapa titik skipper (nakhoda perahu karet) bakal iseng membalikkan perahu supaya semuanya bisa ngerasain sensasi kecebur di sungai.
5. Canyoning
Sama seperti rafting, yang kamu lakukan waktu canyoning juga menyusuri sungai atau lembahan. Bedanya, yang biasanya disusuri ketika melakukan aktivitas canyoning adalah sungai-sungai kecil yang punya air terjun-air terjun rendah. Kalau rafting pakai perahu karet, canyoning pakai tali!
Maka, kemampuan Single Rope Technique (SRT) dasar diperlukan waktu canyoning. Minimal kamu harus bisa memasang harness, figure 8, dan karabiner, dan bisa rappelling. Tapi, olahraga ini berbahaya: bisa bikin kecanduan! Nah, ini juga bisa jadi kegiatan alternatif selain naik gunung.
6. Susur gua alias “caving”
Caving juga bisa jadi pilihan kalau memang cuaca lagi nggak memungkinkan. Tapi, pilih-pilih guanya juga. Kalau musim lagi jelek, kamu jangan pilih gua vertikal yang buat turun aja kamu perlu pake tali. Kalau sewaktu-waktu hujan deras turun dan air meluap repot juga mesti bergegas SRT-an ke atas.
Pilih saja gua horizontal yang cuma memerlukan perlengkapan seperti sepatu boots, helm, dan head lamp. Stalaktit dan stalagmit bisa jadi pengobat rasa kangenmu pada pohon cemara yang berjejeran di gunung. Aliran air di dalam gua bisa jadi pengobat kerinduanmu pada aliran kecil yang jadi sumber mata air di pegunungan.
8. Freediving dan scuba diving
Pada dasarnya, kedua aktivitas itu—freediving dan scuba diving—sama, yakni menyelam. Bedanya, freediving nggak pakai tabung oksigen sementara scuba diving pakai tabung oksigen. Scuba dalam scuba diving adalah singkatan dari self-contained underwater breathing apparatus.
Buat freediving, yang kamu perlukan adalah masker, fins, dan pemberat. Teknik freediving juga bakal diajarin pas kamu dapet materi watermanship waktu ngambil linsensi scuba diving. Tapi, kalau menyelam, kamu nggak boleh sendirian. Soalnya penyelam punya motto: never dive alone.
Gimana? Ternyata masih banyak ‘kan kegiatan petualangan lain selain naik gunung?
3 comments
Suka artikelnya nih
Makasih. 🙂
Bolehkah saya minta halaman daftar pustaka untuk tugas karya tulis ilmiah? Terima Kasih.