Liburan ke Gili Trawangan kedengarannya mainstream, ya?
Beberapa minggu lalu, tepatnya di awal bulan Juli, saya menghabiskan 2 hari 1 malam di sana. Rupanya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di Gili Trawangan untuk menghemat biaya perjalanan, terutama untuk anak muda yang hobi backpacking sekaligus sedang menabung untuk masa depan.
1. Menyeberang ke Gili Trawangan dari Lombok
Bila kamu seperti saya, tidak tinggal di Lombok ataupun Bali, saya akan merekomendasikan berangkat dari Lombok. Untuk sampai ke Gili Trawangan, kita bisa naik public boat dari Pelabuhan Bangsal, Lombok. Harganya cukup Rp 15.000 untuk satu orang dengan perjalanan selama 20-30 menit. Jauh lebih terjangkau daripada menyeberang dari Padang Bai naik fast boat yang ongkosnya bisa ratusan ribu. Akan tetapi selalu ingat; ada harga ada rupa. Naik fast boat selama 3 jam dari Bali mungkin lebih nyaman daripada public boat, walaupun bagi saya naik public boat tetap nyaman dan damai.
2. Patungan untuk penginapan
Ada banyak pilihan penginapan di Gili Trawangan. Kita bisa mencari yang letaknya sedikit lebih di dalam pulau, karena harganya lebih murah daripada yang terletak di tepi jalan “lingkar luar.” Rata-rata penginapan di Trawangan kualitasnya baik, jadi jangan khawatir bila menyewa kamar yang harganya terjangkau. Saat peak season kemarin, saya menginap di kamar untuk 3 orang (tapi bisa sih diisi 4 orang) seharga Rp 200.000 per malam. Hari berikutnya, kami extend setengah hari dan tambah biaya Rp 100.000 saja. Lumayan terjangkau ‘kan untuk peak season?
3. Sewa sepeda
Sewa sepeda selama 24 jam memakan biaya bervariasi, dari Rp 40.000 – Rp 80.000. Normalnya adalah Rp 50.000. Sepeda dengan kualitas bagus biasanya dipatok Rp 75.000 ke atas. Sepeda bisa dipakai untuk pergi ke mana pun. Kita dapat mengelilingi pulau dengan sepeda dalam 2-4 jam. Di pagi hari, kita bisa dengan cepat menuju spot sunrise, di sore hari kita dapat leluasa memilih tempat menikmati sunset dengan bersepeda. Sebenarnya, kita bisa melakukan semua itu dengan jalan kaki, tapi akan cukup bikin gempor. Pilihan lain adalah naik cidomo, tetapi harganya tentu tidak semurah sewa sepeda, dan tujuan serta waktunya terbatas.
4. Makan nasi campur
Saat malam tiba, ada satu tempat yang sangat ramai di dekat dermaga. Orang-orang menyebutnya Pasar Seni atau Pasar Sentral. Saat ke sana, saya dan teman membeli 2 cumi ukuran jumbo dan seporsi udang ukuran sedang, dengan nasi 2 porsi. Kami kaget waktu membayar; ternyata kami habis Rp 200.000!
Rupanya makan seafood memang mahal di sana, sehingga saya menyarankan untuk membeli nasi campur atau nasi prasmanan yang harganya antara Rp 15.000 (di luar pasar seni) – Rp 30.000 per porsi. Untuk jalan-jalan keliling pulau juga tidak ada salahnya membawa bekal nasi campur. Jangan lupa untuk membuang sampah pada tempatnya!
5. Bawa tempat minum sendiri
Berkeliling pulau akan menguras tenaga dan keringat. Kita akan merasa haus dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi kebutuhan air, sebaiknya kita membawa tempat minum sendiri. Selain untuk mengurangi sampah botol plastik, kita juga bisa isi ulang air di penginapan. Lebih hemat, efisien, dan ramah lingkungan, ‘kan?
6. Bawa alat snorkeling sendiri
Kalau kita punya alat snorkeling sendiri (masker, snorkel, fins) , wajib hukumnya membawa saat berwisata ke pulau kecil. Ukuran alat milik pribadi tentu lebih pas di badan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa. Perairan sekitar Trawangan juga indah, sehingga sewaktu-waktu mau nyebur, kita bisa langsung masuk ke air dan ber-snorkeling-ria bersama wisatawan lain.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghemat biaya selama berwisata di Gili Trawangan bagi kamu yang ingin backpacking ke sana. Meski begitu, tidak ada salahnya juga mengeluarkan lebih banyak uang untuk aktivitas seperti snorkeling ke tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air), diving (bila sudah memiliki lisensi), stand-up paddling, kelas memasak, dan berbagai hal seru atau kuliner unik lainnya di sini! Namanya juga liburan, ‘kan?