
Jelang pelaksanaan pameran rutin tahunan pada Juni mendatang di Jogja National Museum, Yogyakarta, ARTJOG terlebih dahulu singgah di Surabaya melalui program Road to ARTJOG 2025, setelah tahun lalu hadir di Jakarta. Program ini menggandeng Jompet Kuswidananto, seniman asal Yogyakarta, dan Ayos Purwoaji, penulis dan kurator asal Surabaya. Pameran bertajuk ARAK-ARAK: Midnight Haze and The Drifting Flocks akan berlangsung mulai 19 April hingga 3 Mei 2025 di Pasar Tunjungan, Surabaya.
“Kota Surabaya kami pilih sebagai bagian dari perjalanan Road to ARTJOG bukan hanya karena sejarah panjang yang dimiliki kota ini, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan kepada publik Surabaya yang selama ini telah menjadi bagian dari perjalanan dan pertumbuhan ARTJOG,“ ungkap Heri Pemad, pendiri sekaligus Direktur Utama ARTJOG.
Pameran Arak-Arak: Midnight Haze and The Drifting Flocks merupakan kali pertama Jompet Kuswidananto berpameran di Kota Pahlawan. Ia menempatkan 21 karya pada lantai tiga Pasar Tunjugan yang telah lama terbengkalai, dengan luas lebih dari 1.700 m2. Momen ini sekaligus menjadi sarana perjalanan lintas waktu melalui karya-karya yang lahir dalam rentang 2001-2025. Jompet juga menciptakan sejumlah karya baru yang terinspirasi langsung dari dinamika sejarah perjuangan dan kehidupan masyarakat di Surabaya.
Tentang ARTJOG
ARTJOG adalah salah satu agenda seni rupa kontemporer berskala besar di Indonesia. Sebelumnya terlahir dengan nama Jogja Art Fair (JAF) pada 2008, kemudian pada 2010 berganti sebagaimana dikenal saat ini. Perhelatan ini bersifat terbuka dan konsisten berinovasi dan berevolusi, baik dari segi gagasan maupun bentuk. Inklusivitas ini membuat kehadiran ARTJOG selalu dinanti-nanti setiap tahunnya oleh berbagai kalangan. Tidak hanya pegiat seni, tetapi juga publik dalam lingkup global.
Keberadaan ARTJOG berperan penting bagi ekosistem seni rupa. Sebab, setiap pelaksanaannya menjadi pemantik bagi ruang-ruang independen, galeri, dan komunitas di Yogyakarta dan kota di sekitarnya dalam membuat pameran dan kegiatan seni.
Mengemas perhelatan seni rupa kontemporer menjadi tontonan yang populer sekaligus menjadi sarana pendidikan, ARTJOG juga berhasil menjadi katalisator dalam mengembangkan aspek pariwisata berbasis seni. Dalam praktiknya, ARTJOG juga selalu memberikan warna baru pada setiap tahunnya. Melakukan kolaborasi dan membuka pandangan baru bersama para pegiat seni untuk menciptakan ruang-ruang yang lebih luas dan berdampak bagi khalayak dalam berbagai aspek.
ARTJOG 2025 – Motif: Amalan
ARTJOG berkolaborasi dengan Hendro Wiyanto, seorang kurator dan penulis yang berbasis di Jakarta. Ia menjadi anggota tim kurator dari 2023 hingga 2025 dan menggagas tema ‘Motif’. Setelah ‘Motif: Lamaran’ di tahun 2023 dan ‘Motif: Ramalan’ pada tahun 2024, tahun ini ARTJOG sampai pada bagian akhir dari trilogi ‘Motif’, yaitu ‘Motif: Amalan’.
Tema tersebut mengeksplorasi pertanyaan apakah seni dan praktik seni dapat dipahami sebagai tindakan baik atau amalan. ‘Motif: Amalan’ menata ulang pandangan konvensional nilai seni, yang sering kali mengedepankan nilai estetika. ARTJOG 2025 mendorong eksplorasi peran seni di luar batasan ‘Dunia Seni’, serta mempertimbangkan nilai praktik seni sebagai bentuk kebaikan kepada masyarakat yang lebih luas.
ARTJOG Motif: Amalan akan diselenggarakan pada 20 Juni–31 Agustus 2025 di Jogja National Museum, Yogyakarta dengan melibatkan 48 seniman dewasa dalam program pameran serta 44 anak dan remaja dalam program ARTJOG Kids. ARTJOG tahun ini juga akan menghadirkan dua karya seniman komisi, yaitu Anusapati (Yogyakarta) dan REcycle EXPerience (Bandung). Selain itu, hadir pula tiga special project, yaitu Murakabi Movement (Yogyakarta), Ruang Rupa (Jakarta), dan Devfto Printmaking Institute (Bali). Tak hanya pameran seni rupa, ARTJOG juga menawarkan berbagai pengalaman menikmati dan merayakan seni melalui program pendukung, seperti Love🤟ARTJOG, performa•ARTJOG, Curatorial Tour, Meet The Artist, dan Jogja Art Weeks.
Informasi untuk Pengunjung
Road to ARTJOG 2025 – ARAK-ARAK: Midnight Haze and The Drifting Flocks
Seniman: Jompet Kuswidananto
Penulis: Ayos Purwoaji
Tanggal pelaksanaan: 19 April–3 Mei 2025
Lokasi: Pasar Tunjungan, Lantai 3, Jl. Tunjungan No. 30, Genteng, Surabaya
Jam Operasional:
Sabtu, 19 April 2025, pukul 19.00–2.00 WIB
Minggu, 20 April–Sabtu, 3 Mei 2025, pukul 10.00–22.00 WIB (kunjungan terakhir pukul 21.00 WIB)
Tiket Masuk:
Rp45.000,00/orang (Tiket single Road to ARTJOG Surabaya)
Rp90.000,00/orang (Tiket bundle Road to + ARTJOG 2025–Motif: Amalan di Jogja National Museum, Yogyakarta)
Tiket dapat dibeli langsung di lokasi (nontunai) atau melalui www.artjog.id
Narahubung:
Athia Alamanda (Surabaya) | +62 812 3511 3644 | [email protected]
Amelberga Astri P. (Yogyakarta) | +62 818 0274 0296 | [email protected]
Informasi lebih lanjut bisa dicek berkala di Instagram @artjog.id dan X @artjog
(Foto sampul oleh ARTJOG)
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.