Namanya La Asiru, namun belakangan beliau dipanggil Bapak Tua. Arti namanya ialah tak terhentikan, sesuai dengan arti namanya itu beliau pun mencoba untuk tak terhentikan dalam melakukan kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat. Karena beliau yakin, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk sekitar, salah satunya melalui konservasi.
Bagi bapak tua, konservasi di Tomia sebagai bagian dari Taman Nasional Wakatobi adalah keselarasan kehidupan yang baik antara manusia dengan alam. Dulu ikan sempat berkurang di Tomia, terumbu karang rusak. Hal itu lantaran masyarakat menangkap ikan dengan bom, bius dan asal tanpa aturan. Lalu, Bapak Tua bersama masyarakat semakin sadar untuk mengubah kerusakan tersebut melalui pembuatan bank ikan.