Para pejalan pasti sudah sangat familiar dengan Sorong yang jadi gerbang menuju Raja Ampat. Tapi, bagaimana dengan Sorong Selatan? Pasti nama itu masih asing di telinga kamu.
Sorong Selatan terletak di Provinsi Papua Barat dan merupakan kabupaten pemekaran dari Sorong. Pemekarannya sendiri terjadi sudah agak lama, yakni pada tahun 2002 silam. Ibukota Kabupaten Sorong Selatan adalah Distrik Teminabuan. Selain Teminabuan, ada 14 distrik lain di kabupaten ini. Kalau mau ke sini dari Sorong, kamu bisa pilih salah satu: naik mobil, kapal, atau pesawat.
Terus, di Sorong Selatan ada atraksi wisata apa saja?
Tugu Trikora (Tri Komando Rakyat)
Di Sorong Selatan, kamu bisa belajar sejarah. Mungkin nggak banyak yang tahu kalau Teminabuan adalah salah satu saksi bisu dari peristiwa pembebasan Irian Barat. Cerita singkatnya begini:
Pada tahun 1961, terjadi peningkatan ketegangan dalam konflik Indonesia-Belanda tentang status Irian Barat. Di pantai sebelah selatan Irian, bentrokan terjadi di mana-mana, seperti di Merauke, Kaimana, Fak-Fak, dan Sorong. Bentrokan di Sorong terjadi di Desa Wersar, Distrik Teminabuan, yang kemudian jadi Ibukota Kabupaten Sorong Selatan.
Tanggal 19 Mei 1962, sebagai bagian dari operasi pembebasan, langit Irian Barat tiba-tiba penuh parasut karena Angkatan Udara Republik Indonesi (AURI) menerjunkan satu kompi (80 orang) Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang sekarang disebut Kopaskhas TNI-AU. Tapi malang, 53 prajurit gugur dan 27 lainnya menjadi tawanan Belanda.
Kemudian untuk mengenang peristiwa bersejarah dalam usaha untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda itu, dibuatlah monumen yang diberi nama Tugu Trikora. Pemerintah Sementara yang ditunjuk UNTEA, Alex Silas Onim, adalah salah seorang yang memprakarsai pembuatan kerangka tugu tersebut.
Pada Tugu Trikora, tertoreh nama para pahlawan yang gugur pada penerjunan Teminabuan itu. Sampai sekarang tugu itu masih terawat. Pemerintah Daerah Sorong Selatan pun menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata. Selain itu, setiap tahun juga diadakan acara untuk mengenang pengorbanan para pahlawan yang gugur dalam pembebasan Irian dari tangan Belanda.
Rumah Perahu
Selain atraksi wisata sejarah, Sorong Selatan juga punya atraksi wisata budaya unik yang bakal susah sekali kamu temukan di tempat lain, yaitu rumah perahu.
Di sepanjang sungai menuju Distrik Kokoda dan Kokoda Utara, kamu bakal menjumpai orang-orang yang tinggal di atas perahu. Nggak seperti rumahmu yang terbuat dari beton, rumah mereka adalah perahu!
Di atas perahu, mereka tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari, dari mulai memasak, makan, mandi, mencuci, sampai tidur. Mereka bertahan hidup dengan memancing ikan di sungai, berburu, atau mencari sagu serta sayuran di hutan. Untuk minum, makan, dan mandi, yang mereka gunakan adalah air sungai, begitu juga untuk mencuci pakaian dan buang air.
Kalau punya sagu, hasil berburu, atau memancing yang berlebih, biasanya mereka menjualnya ke distrik terdekat. Sesekali mereka juga pergi ke Teminabuan untuk membeli stok bahan makanan sehari-hari.
Untuk melihat langsung kehidupan masyarakat yang tinggal di perahu itu, kamu mesti siap untuk melakukan perjalanan panjang. Perlu waktu 12 jam naik longboat untuk bisa tiba di Distrik Kokoda. Itu pun bukan menggunakan longboat publik, melainkan longboat sewaan. Kalau dihitung-hitung, perlu sekitar 1000 liter bahan bakar untuk melakukan perjalanan panjang ke Distrik Kokoda. Makanya, rencanakan matang-matang dulu sebelum kamu jalan-jalan ke sini.
Bagaimana? Tertarik buat ke Kabupaten Sorong Selatan?
Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.
3 komentar
[…] rumah perahu yang hilir mudik di sungai sekitar Distrik Kokoda, Sorong Selatan, kamu pasti bertanya-tanya. […]
[…] dprdsorongselatan.net – Melihat rumah perahu yang hilir mudik di sungai sekitar Distrik Kokoda, Sorong Selatan, sebagian orang yang masih […]
[…] TeminabuanNews.com – Melihat rumah perahu yang hilir mudik di sungai sekitar Distrik Kokoda, Sorong Selatan, sebagian orang yang masih […]