TRAVELOG

Mencari Qilin, Hewan Mitologi yang Mendiami Candi Rimbi

Perjalanan menuju Candi Rimbi adalah sebuah perjalanan yang perlahan membawa diri meninggalkan hiruk pikuk kota Jombang menuju ketenangan alam di kaki Gunung Anjasmoro. Secara administratif, Candi Rimbi berada di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Lokasinya mudah dijangkau karena berada persis di pinggir jalan raya utama yang menghubungkan Bareng dengan kawasan Wonosalam. Dari pusat kota Jombang, dapat ditempuh melalui rute ke arah selatan dari pusat kota. Jarak tempuh sekitar 28 kilometer dengan durasi perjalanan 45 menit menggunakan kendaraan pribadi.

Melangkahkan kaki di halaman Candi Rimbi (dikenal pula Candi Ngrimbi atau Arimbi), Jombang, Jawa Timur, seolah memasuki lorong waktu menuju masa keemasan Majapahit pada abad ke-14. Udara segar khas pegunungan menyambut, berpadu dengan aroma sejarah yang kental. Candi yang disinyalir merupakan tempat pendharmaan bagi Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi ini bukan hanya menyimpan keindahan arsitektur Hindu kuno, melainkan juga teka-teki mitologi yang memikat. Tidak ada tiket masuk khusus candi, hanya mengisi buku tamu.

Di tengah reruntuhan yang tersisa, tampak sebagian tubuh candi tampak seolah teriris vertikal. Fokus saya tertuju pada deretan relief yang masih terpahat jelas di bagian kaki candi. Kaki candi terdiri atas dua bagian yang dibatasi pelipit, bagian atas dikelilingi hiasan panil-panil yang menonjol berisi relief-relief binatang khayalan (Istari, 2015).

Di sinilah, tersembunyi di antara kisah-kisah populer seperti Tantri Kamandaka dan Sri Tanjung, sebuah spekulasi menarik muncul. Mungkinkah salah satu sosok yang terukir adalah Qilin, hewan mitologi Tiongkok yang melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kedamaian?

Mencari Qilin, Hewan Mitologi yang Mendiami Candi Rimbi
Candi Rimbi/Dodik Suprayogi

Jejak Qilin di Jantung Jawa

Candi Rimbi terkenal dengan 51 panel relief yang dipahat dengan gaya datar menceritakan kisah-kisah binatang dan keagamaan (Dyahwati dkk, 2020). Meskipun banyak relief yang masih misterius isinya, yang pasti relief di Candi Rimbi seperti relief mahkota maupun makara berbentuk kepala bertaring menjadi inspirasi dan identitas kultural dari motif batik Jombangan (Hidayahtullah dan Frannita, 2023).

Hewan mitologi Qilin, digambarkan sebagai hewan yang mirip seperti singa atau singai barongsai. Melambangkan nasib baik, kebesaran hati, panjang umur, serta kebijaksanaan (Rahmah dkk, 2025). Kehadirannya di Candi Majapahit adalah petunjuk menarik tentang akulturasi budaya yang terjadi pada masa itu. Majapahit dikenal sebagai kerajaan maritim yang terbuka dan memiliki hubungan dagang serta diplomatik yang kuat, termasuk dengan Tiongkok. Sangat mungkin pertukaran budaya dan simbol ini memengaruhi ikonografi seni candi.

Meskipun bukan sesuatu yang umum terlihat di candi-candi Nusantara, baik candi Hindu maupun Buddha yang banyak dipengaruhi oleh budaya India dibanding Tiongkok. Oleh karena itu, keberadaan Qilin masih diperdebatkan. Tidak hanya di Candi Rimbi, Qilin juga diidentifikasi pada relief Candi Minak Jinggo dan Candi Penataran, menyerupai binatang mitologi Tiongkok, yaitu Qilin.

Saat menyusuri panel demi panel relief di kaki candi, kita diajak berburu detail. Mencari sosok yang sering kali dideskripsikan sebagai Qilin. Terlepas dari apakah sosok itu benar-benar Qilin atau varian fauna mitologi lokal yang terpengaruh, upaya Majapahit untuk mengabadikan simbol-simbol harapan dan keberuntungan di batu candi patut diacungi jempol. Relief itu bukan sekadar hiasan, melainkan doa, harapan akan kejayaan yang tak lekang oleh waktu, seperti halnya surya Majapahit yang terukir indah di dinding Candi Rimbi.

  • Mencari Qilin, Hewan Mitologi yang Mendiami Candi Rimbi
  • Mencari Qilin, Hewan Mitologi yang Mendiami Candi Rimbi
  • Mencari Qilin, Hewan Mitologi yang Mendiami Candi Rimbi

Candi yang Kaya Relief Binatang

Pertanyaan yang paling sering muncul di antara pengamat situs ini adalah, “Berapa jumlah pasti Qilin yang terukir di Candi Rimbi?”

Hingga saat ini, tidak ada literatur resmi atau identifikasi arkeologis yang secara definitif mengonfirmasi dan menghitung jumlah patung atau ukiran Qilin di Candi Rimbi. Namun, perdebatan ini berpusat pada satu sosok hewan mitologi yang terukir pada salah satu panel relief kaki candi. Sosok ini, yang berada di antara 51 panel relief secara keseluruhan ditengarai oleh beberapa pengamat dan pemerhati sejarah lokal sebagai Qilin.

Jombang City Guide dalam tulisannya yang berjudul Candi Rimbi: Representasi Sang Dewi (2008), menginterpretasikan hewan ini sebagai Qilin, karena bentuk dan keberadaannya cukup unik. Akan tetapi, tidak sedikit pihak yang menyatakan bahwa relief tersebut adalah binatang yang belum teridentifikasi.

Relief yang diduga sebagai Qilin ini, meskipun hanya satu sosok yang disorot, memiliki nilai historis yang luar biasa. Ia mewakili dialog budaya, sebuah catatan bisu bahwa Majapahit adalah kerajaan yang terbuka dan mampu menyerap unsur-unsur asing, lalu mengadaptasinya menjadi bagian dari kekayaan ikonografi candi mereka. Candi Rimbi kaya akan relief yang menggambarkan binatang. Tidak hanya singa, tetapi juga burung, monyet, dan binatang-binatang mitologi lainnya, menggambarkan kekayaan alam flora dan fauna Candi Rimbi pada masa lalu di hutan Gunung Anjasmoro.

Terdapat relief yang menyerupai binatang, meski keberadaan Qilin masih perlu dikaji mendalam/Dodik Suprayogi

Mengunjungi dan Mencari Sang Qilin

Bagi para pelancong yang mengunjungi Candi Rimbi, pengalaman menelusuri relief menjadi petualangan sejati. Menemukan sosok tunggal Qilin adalah tantangan. Ia tersembunyi di antara kisah-kisah tradisional, menunggu mata yang jeli untuk mengonfirmasi identitas mitologisnya.

Terlepas apakah para arkeolog sepakat ia adalah Qilin atau dikenal dengan nama lain, makhluk mitologi yang diduga hadir di Candi Rimbi ini mengajarkan kita satu hal. Sejarah di Jombang tidak hanya tentang peninggalan Hindu-Buddha, tetapi juga persimpangan jalur sutra yang mempertemukan naga Jawa dengan Qilin Tiongkok. Inilah pesona misterius yang menjadikan Candi Rimbi destinasi yang wajib dikunjungi.

Qilin yang keberadaannya belum dapat dipastikan secara akademik mendiami Candi Rimbi, tidak serta-merta menghilangkan kemegahan dari Candi Rimbi itu sendiri. Begitu pun klaim Qilin yang ditemukan pada candi-candi lainnya di Pulau Jawa.


Referensi

Dyahwati, W., Lodra, I. N., & Supranto, H. (2020). Transformasi Candi Rimbi dalam Motif Batik sebagai Edukasi Budaya Lokal Kabupaten Jombang. Haluan Sastra Budaya, Volume 4, Nomor 1 (2020), hlm. 119–139. DOI: https://doi.org/10.20961/hsb.v4i1.40867.
Hidayahtullah, M.C. & Frannita, E. L. (2023). Revitalisasi Candi Rimbi Sebagai Batik Ikonik Khas Jombang. Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik, Vol. 5, No. 1 (2023). https://proceeding.batik.go.id/index.php/SNBK/article/view/218.
Istari, T.M.R. (2015). Ragam Hias Candi-Candi di Jawa Motif dan Maknanya. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.
Rahmah. A., Salsabila, A., Nasution A. N., Ningsih, S. R., Syahrani, Z., & Andhany, Z. (2025). Eksplorasi Studi Wisata Religi: Etnomatematika pada Maha Vihara Maitreya di Cemara Asri Medan. Al-Aqlu: Jurnal Matematika, Teknik, dan Sains, Vol. 3 , No. 1, Januari 2025, hlm. 89-97. https://jurnal.yalamqa.com/index.php/aqlu/article/download/143/110.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Dodik Suprayogi

Sedikit langkah, banyak cerita. Lahir pada masa krisis moneter terjadi (98), gemar berpetualang, bermain benih dan pupuk tanaman. Menulis untuk esksistensi dan warisan anak cucu.

Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Sedikit langkah, banyak cerita. Lahir pada masa krisis moneter terjadi (98), gemar berpetualang, bermain benih dan pupuk tanaman. Menulis untuk esksistensi dan warisan anak cucu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
Melabuhkan Hati di Danau Kelimutu