PHOTO ESSAY

Menelusuri Ruang dan Waktu

Perjalanan dimulai dari langkah seseorang melewati sebuah pintu dengan kepala sedikit menunduk. Gerak kecil itu seperti isyarat memasuki ruang baruโ€”atau mungkin waktu yang lain. Dari balik pintu, lorong panjang menunggu; sampai perjalanan berakhir di antara ruang yang berubah dan waktu yang terus melaju. Dari satu foto ke foto berikutnya, cerita ini kembali pada hal paling sederhana: bagaimana setiap tempat, benda, dan manusia menyimpan caranya sendiri untuk mengingat.

Oleh: Anggi Dwi Alfianto


Menelusuri Ruang dan Waktu
Langkah pertama memasuki pintu sempit, menjadi isyarat memasuki ruang waktu yang baru.
Menelusuri Ruang dan Waktu
Di dalam lorong, tampak sekeluarga berjalan bersama. Raut mereka tenang, hangat, seolah waktu berhenti di sekitar mereka. Lorong gelap yang memanjang itu menyimpan potongan kehidupan yang pernah ada.
Menelusuri Ruang dan Waktu
Dari lorong, pandangan beralih ke teras sebuah rumah. Sebuah patung berdiri diam di depan pintu, seperti penjaga masa lalu. Permukaannya mulai kusam, tapi bentuknya masih utuh, menyimpan kisah yang tak banyak diingat. Dari kejauhan menghadirkan kesunyian ruang yang pernah dihuni.
Menelusuri Ruang dan Waktu
Waktu kemudian bergeser ke masa sekarang. Di tengah pasar yang ramai, sebuah jam tergantung di tiang, berdetak tanpa henti. Waktu terus berjalan, sementara kehidupan di bawahnya tak pernah benar-benar berhenti.
Menelusuri Ruang dan Waktu
Patung kecil di dinding tua yang dulu terlihat kokoh kini mulai pudar. Warna dan bentuknya berubah perlahan, ditelan waktu yang sama yang terus menggerakkan kehidupan di luar sana.
Menelusuri Ruang dan Waktu
Lalu, di antara pantulan kaca kecil, muncul senyum seorang ibu. Refleksi itu sederhana, tapi membawa perasaan hangatโ€”seolah kehidupan terus mencari caranya sendiri untuk bertahan, meski waktu tak pernah berhenti berjalan.
Menelusuri Ruang dan Waktu
Senyum hangat Simbah di tengah dagangannya, menggambarkan ketekunan dalam menjalani hari.

Cerita foto ini merupakan hasil karya peserta lokakarya dan tur fotografi “Mengasah Jelinya Mata dan Pekanya Rasa dalam Bercerita” bersama Anggertimur (Creative Storyteller) dalam rangkaian Pameran Ekspedisi Arah Singgah: Makan Key Almig di Kota Yogyakarta, 8 November 2025.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Anggi Dwi Alfianto

Anggi Dwi Alfianto adalah mahasiswa Program Studi Fotografi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan fokus pada fotografi dokumenter dan penceritaan visual. Karyanya menyoroti dinamika ruang, keseharian, serta hubungan manusia dengan lingkungannya. Melalui pendekatan observatif dan sensitif terhadap detail, Anggi berupaya menghasilkan narasi visual yang autentik dan merekam esensi peristiwa secara jujur.

Anggi Dwi Alfianto

Anggi Dwi Alfianto

Anggi Dwi Alfianto adalah mahasiswa Program Studi Fotografi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan fokus pada fotografi dokumenter dan penceritaan visual. Karyanya menyoroti dinamika ruang, keseharian, serta hubungan manusia dengan lingkungannya. Melalui pendekatan observatif dan sensitif terhadap detail, Anggi berupaya menghasilkan narasi visual yang autentik dan merekam esensi peristiwa secara jujur.

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Worth reading...
Kenyataan dalam Kepalsuan