Manusia meninggalkan kisahnya melalui hasil penciptaan—yang merupakan manifestasi dari perasaan—lalu dikaryakan dalam berbagai hal, termasuk juga seni bangunan dan gambar. Namun, usia manusia tidak cukup lama untuk bersanding bersama alam. Oleh karena itu, setiap peninggalan hasil karya dan cipta tersirat pesan untuk manusia di waktu selanjutnya. Hal itu akan selalu direpetisi sesuai kondisi zaman.
Oleh: Leonarde Fernando Allanta
Alat kerja tidak bisa dipisahkan dari karya penciptaan. Teknologinya saja yang berubah, tetapi prinsipnya akan selalu sama, yaitu mempermudah umat manusia dalam bekerja.
Waktu tidak pernah sama. Setiap orang punya masa baktinya masing-masing. Dulu dan sekarang. Lama dan baru.
Harmoni antara hasil karya dan seni manusia dari zaman yang berbeda. Setiap ukiran dan seninya mempunyai pesan masing-masing sesuai apa yang terjadi di masa itu; tentang hubungan alam, manusia, dan budaya.
Sumur dan tempat pemandian yang rutin dipakai sebagai tempat membersihkan diri. Namun, masanya sudah selesai. Hanya tersisa kenangan dalam bangunan kosong dan sepi tanpa penghuni.
Masih di depan toilet dan juga tempat pemandian. Barangkali esok akan menjadi bangunan tanpa penghuni dan hanya tersisa kenangan. Oleh karena itu, cerita saat ini adalah cerita sejarah untuk masa depan—dan itu perlu disampaikan sebagai pesan.
Bahwa yang terjadi saat ini akan menjadi pedoman untuk manusia generasi selanjutnya. Pesan kebaikan harus disampaikan karena tak selamanya orang yang lebih tua mampu mendampingi.
Cerita foto ini merupakan hasil karya peserta lokakarya dan tur fotografi “Mengasah Jelinya Mata dan Pekanya Rasa dalam Bercerita” bersama Anggertimur (Creative Storyteller) dalam rangkaian Pameran Ekspedisi Arah Singgah: Makan Key Almig di Kota Yogyakarta, 8 November 2025.
gokills