Events

Pekan Raya Pariwisata Hadir untuk Mendorong Pelaku UMKM Meningkatkan Pengetahuan Digital Marketing

UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) merupakan salah satu kontributor signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa, UMKM berkontribusi 61,07 persen terhadap PDB negara, selain itu UMKM juga dapat menyerap 97 persen total tenaga kerja yang ada dan menghimpun 60,4 persen dari total investasi. Terlepas dari kontribusi UMKM yang cukup signifikan terhadap perekonomian negara, UMKM merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19. Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak oleh pandemi yang mempengaruhi sisi penjualan mereka. 

Tahun ini Pekan Raya Pariwisata kembali hadir, kegiatan daring untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia dengan mengusung tema ‘Perjalanan Selanjutnya’. Dengan tema ini, TelusuRI ingin mengajak pejalan dan pelaku usaha untuk melihat kembali dampak dari pandemi terhadap UMKM di Indonesia, lebih lanjut TelusuRI akan mengajak pelaku usaha terutama yang berada di sektor UMKM pariwisata untuk meningkatkan strategi penjualan produk mereka secara digital.

Acara akan dilangsungkan pada 27 September — 5 Oktober 2021 melalui siaran pada kanal YouTube TelusuRI dan TV Tempo, Zoom, dan Instagram TelusuRI.

Kick Off Pekan Raya Pariwisata

Hari pertama pembukaan acara Pekan Raya Pariwisata tahun ini akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang akan membawakan membuka acara. Kemudian dilanjutkan dengan temu wicara bersama Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta Serafim Firman dari Nucalale dan Maria G Isabella dari Copa de Flores. Ketiganya akan membahas kesiapan-kesiapan UMKM khususnya di industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang siap bersaing kembali di era normal baru.

#NgobrolBareng

#NgobrolBareng yang diselenggarakan melalui Instagram Live mengundang beberapa pelaku UMKM berskala internasional untuk menjadi pembicara diantaranya ada Alfonsa Horeng, pendiri kelompok tenun Lepo Lorun yang telah menerima berbagai penghargaan internasional dan juga Nucalale, yang diwakili oleh Serafim Firman, founder Nucalale yang mengembangkan produk lokal berbasis digital.

Sekolah TelusuRI

Sekolah TelusuRI merupakan ruang belajar yang dipersembahkan oleh TelusuRI kepada para pelaku UMKM dengan menghadirkan pembicara yang berpengalaman diantaranya: Addi Ippe dari Katon Indonesia  yang akan membahas mengenai pentingnya branding untuk para pelaku UMKM; Membangun branding digital produk UMKM, Dedy Huang sebagai Digital Marketer yang akan membahas cara menarik pelanggan dari digital marketing; Mentari Diniartiwi dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari yang mengulas pengembangan produk lestari; dan Avini Razy dari Buku Warung sebagai Keuangan Bisnis yang membahas tips usaha melejit dengan mengatur keuangan.

Dwita Nugrahanti, selaku Manajer Program dari TelusuRI mengatakan bahwa Pekan Raya Pariwisata kali ini ingin menyemarakkan semangat pariwisata dan gairahnya yang sempat menurun karena pandemi. Oleh karena itu, tema pada acara kali ini mengusung tagline ‘Perjalanan Selanjutnya’ agar para pelaku UMKM bisa terus melangkah kedepan walaupun pandemi masih membayangi. “Kami berharap dengan adanya Pekan Raya Pariwisata ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk terus belajar mengembangkan usahanya.”

Ratih Ummi, selaku peserta Pekan Raya Pariwisata tahun lalu mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti kembali Pekan Raya Pariwisata tahun ini. “Saya merasa pembelajaran di dalam Pekan Raya Pariwisata fun, apalagi dengan para pembicara yang memang sesuai bidangnya, semoga ilmunya cepat menular.” Ratih berharap Pekan Raya Pariwisata dapat terus diadakan tiap tahunnya.Untuk kamu yang berminat mengikuti program ini sebagai peserta, kamu bisa mendaftar melalui laman website telusuri.id/prp, dan mengisi formulir yang tertera.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

TelusuRI

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *