Itinerary

Kenapa Kamu Nggak Perlu Ragu buat ke Ubud Writers & Readers Festival?

Beberapa waktu lalu, panitia Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) baru saja mengumumkan tema acara tahun 2018, yakni “Jagadhita.” Tema acara yang bakal diadakan pada 24-28 Oktober 2018 itu diambil dari sebuah filosofi Hindu kuno tentang kebahagiaan dan kesejahteraan.

Tiap tahun, salah satu festival literasi tahunan paling ditunggu-tunggu ini selalu menarik atensi banyak orang. Makanya festival ini nggak pernah sepi. Nah, kalau kamu udah lama penasaran sama Ubud Writers & Readers Festival tapi masih bimbang untuk datang, ini TelusuRI kasih 7 alasan supaya kamu nggak ragu-ragu buat ke sana.

Karena acaranya di Ubud

ubud writers & readers festival

Salah satu toko buku di Ubud/Fuji Adriza

Alasan paling utama tentu saja karena festival ini diadakan di Ubud. Kota kecil nan artsy di Kabupaten Gianyar ini seru banget buat dikunjungi, terutama buat kamu yang ke Bali buat menemukan inner peace. Dibanding Bali bagian selatan, Ubud relatif sepi. Jalan-jalannya kecil dan rapi. Juga, masih banyak pohon rindang yang bikin trotoar Ubud enak buat dijelajahi jalan kaki.

Selain itu, dari dulu sampai sekarang Ubud adalah tempat ngumpul para seniman berbagai disiplin. Makanya di sini banyak banget galeri seni dan museum, misalnya ARMA dan Blanco Museum. Bahkan, Ubud juga punya sebuah pasar seni di pusat kotanya. Di sini juga ada beberapa bookshop keren tempat kamu bisa menemukan buku-buku yang jarang dijual di toko buku biasa.

Karena kamu bisa sekalian jalan-jalan

ubud writers & readers festival

Plang penunjuk jalan di Ubud/Fuji Adriza

Di sela-sela Ubud Writers & Readers Festival, kamu bisa jalan-jalan ke destinasi-destinasi wisata di Bali. Sayang banget kalau udah jauh-jauh ke Bali tapi nggak ke mana-mana. Minimal kamu bisa main ke yang dekat-dekat saja dari Ubud, misalnya Pasar Seni Sukawati, sawah terasering di Tegallalang, atau Danau Kintamani.

Dari Ubud, untuk ke Denpasar dan Badung juga cuma sekitar 45 menit sampai satu jam. (Pagi-pagi waktu jalanan sepi, bisa tuh nembus 30 menit.) Mblusuk sedikit, dari Ubud kamu juga bisa cari jalan tembus ke daerah Bedugul untuk ke Danau Bratan, Buyan, dan Tamblingan.

Karena kamu bakal ketemu banyak “travel writer” tenar

ubud writers & readers festival

Carl Hoffman, Tim Cope, dan Colin Thubron di UWRF 2014/Fuji Adriza

Tiap tahun, biasanya Ubud Writers & Readers Festival nggak pernah absen mengundang para travel writer yang namanya sudah mendunia. Salah seorang penulis perjalanan yang paling sering diundang ke festival ini adalah Tony Wheeler. “Siapa, ya?” Hm… Kebangetan kalau kamu nggak pernah dengar namanya—Tony Wheeler adalah founder Lonely Planet.

Dulu juga pernah ada Colin Thubron, penulis perjalanan dari Inggris, dan Tim Cope, penulis dan filmmaker dari Australia yang pernah naik kuda dari Mongolia sampai Hungaria selama 3,5 tahun. Tahun ini entah siapa lagi yang akan diundang. Kalau penasaran, pantau saja terus website atau akun media sosial UWRF.

Karena bakal ada banyak “talkshow” yang mengangkat tema-tema seru

ubud writers & readers festival

Salah satu talkshow di UWRF/Fuji Adriza

Penulis-penulis itu bakalan jadi panelis di sesi-sesi talkshow dan diskusi di Ubud Writers & Readers Festival. Menyimak acara-acara itu tentu saja bakal menambah wawasan dan memperkaya perspektif kamu.

Bukan nggak mungkin setelah ikutan acara-acara itu kamu jadi terinspirasi buat melakukan sesuatu. Nggak sedikit juga yang jadi makin semangat buat mewujudkan impian setelah “diskusi” sama penulis atau seniman idolanya di UWRF.

Karena ada banyak “workshop” yang bakal menginspirasi jiwa kreatif kamu

ubud writers & readers festival

Trotoar di Ubud/Fuji Adriza

Talkshow dan diskusi itu ibarat mata kuliah teori. Buat praktik, panitia Ubud Writers & Readers Festival juga ngadain berbagai macam workshop yang bisa kamu ikuti. Macam-macam, dari mulai workshop menulis, bikin artwork, memasak, dan lain-lain.

Di sana kamu bakal berkesempatan buat ngobrol lebih panjang dan mendalam dengan para penulis atau artis yang jadi mentor. Banyak banget ilmu yang bakal kamu bawa pulang dari workshop-workshop Ubud Writers & Readers Festival.

Karena acara pendukungnya keren-keren

ubud writers & readers festival

Antre memasuki sebuah acara pendukung UWRF/Fuji Adriza

Kalau di Ubud Writers & Readers Festival cuma ada talkshow dan diskusi aja, tentulah acara ini bakal membosankan. Karena itu panitia juga menyelipkan beragam acara pendukung yang biasanya diadakan di kafe-kafe atau restoran-restoran di Ubud.

Acaranya macam-macam, dari mulai pertunjukan musik, pemutaran film, lomba PechaKucha, bazaar buku, dan lain-lain. Kabar baiknya, sebagian besar acara pendukung ini biasanya disediakan secara gratis!

Karena—kalau pengen—kamu bisa daftar jadi “volunteer”

ubud writers & readers festival

Kaos UWRF 2014/Fuji Adriza

Kamu juga bisa jadi volunteer di Ubud Writers & Readers Festival. Biasanya sekitar pertengahan tahun mereka bakal membuka pendaftaran. Kalau pengen ikut, kamu tinggal isi formulirnya, submit, terus tunggu kabar dari mereka apakah kamu diterima menjadi volunteer atau tidak.

Jadi volunteer di Ubud Writers & Readers Festival bakal mempertemukan kamu dengan banyak teman baru. Kabar baiknya, teman-teman baru itu kebanyakan adalah penulis, seniman, atau para penggemar buku garis keras. Kebayang ‘kan betapa serunya nongkrong bareng mereka?

Jadi, udah nggak ragu lagi buat ikutan Ubud Writers & Readers Festival selanjutnya?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

TelusuRI

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *