ItineraryPilihan Editor

Mau Tahu Destinasi dan Atraksi Wisata Favorit di Indonesia Tahun 2017?

Tulisan ini kolaborasi antara pendakiindonesia, GenPI, dan TelusuRI


Sekitar seminggu yang lalu, TelusuRI bersama pendakiindonesia dan GenPI menyebar kuesioner buat mencari destinasi dan atraksi wisata favorit di Indonesia tahun 2017. Ada lima kategori, yakni destinasi wisata favorit, pantai favorit, event favorit, gunung favorit, spot instagrammable favorit, dan kuliner favorit.

Nominenya sebagian besar dipilih berdasarkan tren pencarian di Google. Beberapa ada yang dieliminasi karena dinilai kurang relevan dengan kategori.

Penasaran sama hasilnya? Tapi jangan kaget ya kalau hasilnya nggak seperti yang kamu duga.

Destinasi Wisata Favorit

survey wisata
Destinasi Favorit/TelusuRI
malioboro
Kilometer Nol Malioboro/Fuji Adriza

Dari 1.201 responden, 343 (28,6%) memilih Jogja sebagai destinasi wisata favorit. Jogja memang punya segudang atraksi wisata, dari mulai wisata belanja sampai wisata minat khusus. Tapi, nggak cuma atraksi wisata saja yang memancing orang buat ke Jogja. Suasana Jogja yang bikin mager barangkali juga adalah salah satu faktor penarik orang buat ke sana. Jogja disusul oleh Lombok (25,3%) dan tetangganya, Bali (11,7%), di Kepulauan Nusa Tenggara.

Pantai Favorit

Wisata Favorit
Pantai Favorit/TelusuRI
gili trawangan
Pemandangan dari Gili Trawangan via instagram.com/failureproject

Para pejalan sepertinya belum bisa move on dari keindahan pesisir Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat. Padahal, Gili Trawangan adalah “pemain lama” di dunia pariwisata Indonesia. Sebanyak 41,6% dari 1.176 responden memilih pantai di Gili Trawangan sebagai pantai favorit tahun 2017. Pantai Indrayanti di Gunung Kidul juga ternyata masih ada di hati para pejalan (9,5%). Di posisi ketiga adalah Pantai Kuta (8,5%) yang terletak di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Spot “Instagrammable” Favorit

Wisata Favorit
Spot “Instagrammable” Favorit/TelusuRI
hutan pinus mangunan
Pagi di Hutan Pinus Mangunan/Fuji Adriza

Hutan Pinus Mangunan di Yogyakarta jadi spot paling instagrammable menurut para responden. Setiap hari libur, wisatawan berdatangan ke Hutan Pinus Mangunan untuk melihat jejeran pohon pinus yang menjulang tinggi. Atraksi wisata ini dipilih oleh 28,3% dari 1.143 responden. Hutan Pinus Mangunan dibuntuti oleh Farm House Lembang (15,4%) dan Taman Sari Keraton Yogyakarta (10,6%).

Event Favorit

Wisata Favorit
Event Favorit/TelusuRI
dataran tinggi dieng
Dataran Tinggi Dieng/Fuji Adriza

Festival Dieng alias Dieng Culture Festival jadi event favorit tahun 2017. Event satu ini dipilih oleh (41,7%) dari 1.090 responden. Semula, acara tahunan di Dieng cuma pemotongan rambut gimbal. Lama-kelamaan acara potong rambut itu berkembang menjadi festival yang lebih besar. Setelah Dieng Culture Festival, Java Jazz (11%) dan Festival Budaya Lembah Baliem (7,7%) jadi event favorit tahun 2017.

Gunung Favorit

Wisata Favorit
Gunung Favorit/TelusuRI
Wisata Favorit
Dari bibir kawah Gunung Rinjani via instagram.com/failureproject

Rinjani jadi gunung favorit para pejalan tahun 2017. Sebanyak 26,6% dari 1.235 responden memilih gunung andalan Pulau Lombok itu sebagai gunung favorit. Posisi kedua ditempati oleh Semeru (23%). Coba tebak gunung mana yang ada di posisi ketiga. “Ciremai?” Bukan. “Slamet?” Bukan. “Kerinci?” Juga bukan. Ternyata, gunung favorit ketiga adalah Merbabu (13,9%) di Jawa Tengah. Mungkin karena trek Merbabu lumayan asyik. Apalagi buat para pendaki perdana.

Kuliner Favorit

Wisata Favorit
Kuliner Favorit/TelusuRI
Wisata Favorit
Sepiring ayam geprek/Fuji Adriza

Tak akan ada yang menduga kalau yang menjadi pemuncak dalam jajaran kuliner favorit adalah ayam geprek yang lagi nge-hits di Jogja. Makanan pedas ini dipilih oleh 24% dari 1.193 responden. Posisi kedua juga dikuasai oleh makanan khas Yogyakarta, yakni gudeg (13,5%). Tempat ketiga direbut oleh surabi bandung yang dipilih oleh 10,5% responden.

Nah, favoritmu sendiri apa?

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *