Events

“Suluk Matahari,” Dialog Musik Jepang dan Indonesia

Budaya pop Jepang sudah lama masuk ke Indonesia. Anak kecil nggak bisa dipisahkan dari kartun dan komik Jepang, remaja gaul pasti (pernah) nonton anime yang agak berat dan dengerin musik “j-rock,” sementara yang agak lebih tua senang buku-bukunya Haruki Murakami.

Tapi, kalau cuma sekadar itu, kita hanya jadi pasar. Sekarang waktunya berdialog, entah dengan cara merespon karya atau mengajak budaya pop Jepang untuk berkolaborasi dengan Indonesia. “Maksudnya gimana, Lur?” Sabar, baca dulu woro-woro di bawah ini.

konser psbk suluk matahari

Poster Konser Suluk Matahari/PSBK

Dialog antara Musisi Jepang dan Indonesia

Bulan Oktober ini, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja kedatangan tamu dari Negeri Sakura, yakni Kuricorder Quartet & Friends. Dari namanya kamu pasti sudah bisa menebak kalau alat musik yang mereka tonjolkan adalah rekorder, alat musik tiup yang dulu kamu pelajari di sekolah. Selain itu, Kuricorder Quartet & Friends juga memainkan instrumen lain seperti saksofon dan ukulele—musiknya renyah!

Nah, Kuricorder Quartet & Friends bakal berkolaborasi dengan Kua Etnika, komunitas musik yang digagas Djaduk Ferianto yang sudah eksis sejak tahun 1996. Pasti seru mendengarkan mereka ngejam, sebab berbeda dari Kuricorder Quartet & Friends, Kua Etnika punya ciri bermusik yang lain. Mereka menggabungkan musik jadul dan kekinian, dan berusaha mengasimilasikan budaya Indonesia dengan India, Tiongkok, Eropa, dan Timur Tengah.

Nah, bisa kamu bayangkan sendiri betapa serunya konser musik “Suluk Matahari” yang menggabungkan dua gaya bermusik itu. Kamu bakal merasa seperti seorang kosmopolit sejati karena kamu akan mendengarkan musik-musik dari segala penjuru kampung global.

Wah, seru nih kayaknya. Tapi kapan dan di mana acaranya?

Konser “Suluk Matahari” bakal diadakan tanggal 26 Oktober 2017 pukul 19.30 di PSBK, Ds. Kembaran, RT 04-05, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Tapi sebenarnya acaranya nggak cuma konser. Kamu juga bisa hadir di “Master Class dengan Maestro,” dan belajar banyak dari Minoru Yoshizawa (maestro rekorder dari Jepang) dan Djaduk Ferianto (maestro musik dari Indonesia). Sesi ini akan diadakan sehari sebelum konser, yakni tanggal 25 Oktober 2017 pukul 15.00-17.00 WIB di PSBK.

Kedua acara ini gratis! Jadi, jangan lupa datang yes.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *