ItineraryNusantarasa

Menikmati Kuliner “Ndeso” di “Geblek Pari” Nanggulan

Geblek Pari bukanlah umpatan—atau spesies ikan—melainkan tempat makan. Frasa itu diambil dari dua kata, yakni… geblek dan pari. Kata pertama, geblek, adalah sebuah makanan khas Kulon Progo, sementara kata pari berarti padi. Karena tempat makan ini berada di Kulon Progo, di persawahan dengan latar Perbukitan Menoreh, makanya dinamakan Geblek Pari.

Lokasinya mudah saja ditemukan. Tinggal ikuti Google Maps kamu bakal sampai. Kalau dari arah Kota Jogja, nanti kamu bakal ketemu jembatan besar, terus perempatan lampu merah (bangjo) Nanggulan. Nah, nggak jauh dari sana ada plang Geblek Pari. Ikuti saja jalannya sekitar 500 meter dan tibalah kamu di sana.

geblek pari

Makan di meja “outdoor” bersama keluarga/masclink_kulineran

Sebelum mencapai Geblek Pari, bakal ada spot keren yang cocok buat foto-foto. Pemandangan di sekitar warung itu memang menakjubkan dan jarang sekali kamu temukan di kota. Apalagi kalau kamu tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta—nggak mungkin ketemu pemandangan yang kayak gini.

Sesuai namanya, tentu saja menu unggulan di Geblek Pari adalah geblek. Tapi, omong-omong, kamu tahu nggak sih apa itu geblek? Geblek adalah makanan yang terbuat dari tepung kanji, bawang putih, dan parutan kelapa. Rasanya cenderung gurih, asin, dan kenyal kalau dikunyah.

geblek pari

Makan di pinggir sawah/masclink_kulineran

Selain menu geblek, tempat makan juga menyediakan menu ala-ala ndeso gitu. Kamu bisa coba sayur lodeh, sayur gori (nangka), sayur tempe, ikan pindang, dan telur goreng. Tentu saja juga ada sambal.

Makanan disajikan secara prasmanan—semuanya ambil sendiri. (Kalau kamu lapar banget, mau dibawa sebakul juga nggak masalah, asal bayar.) Harganya pun cukup murah. Nasi berkisar antara Rp 5.000 sampai Rp 15.000, tergantung pilihan lauk. Sementara, gebleknya cuma Rp 5.000 saja.

geblek pari

Ayam yang dimasak ala ndeso/masclink_kulineran

Tidak menyediakan bungkus plastik

Dan yang unik dari Geblek Pari adalah warung ini tidak menyediakan bungkus plastik. Tahu sendiri, ‘kan, kalau limbah plastik lumayan lama buat terurai. “Lha, terus gimana kalau pengen bungkus?” Kamu bisa bawa plastik atau tempat makan sendiri, atau cari daun di sekitar sana.

Geblek Pari mengombinasikan konsep tradisional dan modern. Ada yang outdoor, tempat kamu bisa makan ditemani angin semilir, tapi ada juga yang indoor. Selain itu, kalau kamu nggak bisa makan kalau nggak goyang, ada juga hammock tempat kamu bisa berayun-ayun sambil menikmati udara segar.

geblek pari

Sate telur puyuh/masclink_kulineran

Konsep restoran ini sederhana, tidak berlebihan. Mampir ke Geblek Pari, kamu bisa sejenak melupakan hiruk-pikuk kota dan kemacetannya. Tempatnya adem, sejuk, semilir.

Kabar gembiranya, setelah selama ini sukses beroperasi dari pagi sampai sore, sekarang Geblek Pari buka sampai malam! Kalau betah nongkrong di sana dari pagi sampai malam, kamu bisa dapat banyak banget momen buat foto-foto.

geblek pari

Dua anak kecil duduk di bale-bale/masclink_kulineran

Lucunya, kalau sore tiba, warung ini bakal ganti nama jadi Bukan Geblek Pari! Bukan cuma namanya aja yang beda, jenis makanan yang disajikan pun juga nggak sama. Sore sampai malam hari warung ini bakal menyediakan makanan dan minuman khas angkringan, seperti sate-satean, wedangan, dan lain-lain.

Jadi, kamu mau ke Geblek Pari kapan? Pagi, siang, atau sore sampai malam?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Ikuti petualangan kuliner Masclink di sini.

KULINER JOGJA | HALAL Food Only

KULINER JOGJA | HALAL Food Only

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *