Itinerary

9 Jurus Jitu Mudik Naik Mobil Pribadi

Selain naik transportasi umum seperti bus, kereta, kapal, atau pesawat, ada cara alternatif lain buat mudik, yakni naik mobil pribadi.

Kalau kamu mudiknya rame-rame bareng keluarga, naik mobil bakalan sangat menghemat biaya. Kamu cuma perlu ngeluarin duit buat servis mobil, isi BBM, menebus tiket tol, dan makan selama di jalan.

Nah, kalau kamu emang tertarik buat mudik naik mobil pribadi, kayaknya kamu perlu baca sembilan jurus jitu berikut deh:

mudik naik mobil
Mengecek mesin mobil via pexels.com/Rawpixel.com

1. Pastikan mobilmu sehat walafiat

Karena kamu bakal menempuh jarak yang (lumayan) jauh, mobilmu bakalan kerja keras, Sob. Jadi mau nggak mau kamu mesti memastikan bahwa mobilmu berada dalam keadaan prima. Caranya gimana? Ya diservis.

Selain itu kamu juga mesti mengecek kondisi ban. Kalau ban mobilmu sudah gundul atau rasanya sudah nggak enak lagi pas nyetir, sebaiknya diganti saja ketimbang ntar—amit-amit!—terjadi apa-apa.

Jalanan berdebu via pexels.com/Roxanne Shewchuk

2. Jaga kesehatan

Kecuali kamu punya mobil yang bisa nyetir sendiri, tentu kamu perlu mengendalikan roda kemudi kendaraanmu. Supaya bisa menyetir dengan baik, tentulah kamu mesti berada dalam kondisi sehat.

Jangan ragu-ragu buat olahraga sebelum menyetir mobil ke kampung halaman. Minimal kamu jalan sore atau lari-lari kecil lah beberapa hari sebelum memulai perjalanan. Keluarin dulu “racun-racun” yang sudah menumpuk lama di badanmu.

Kopi via pexels.com/Jonathan Petersson

3. Siapkan bekal makanan dan minuman

Sebelum mudik naik mobil pribadi, jangan lupa menyiapkan bekal makan dan minuman buat di jalan. Selain menghemat biaya—karena di jalanan mungkin harga makanan dan minuman ringan jadi lebih mahal—kamu juga bakal menghemat waktu karena nggak perlu sering-sering berhenti di warung.

Nggak perlu yang berat-berat, yang ringan-ringan saja. (Makanan berat bisa kamu temukan di kota-kota yang kamu singgahi.) Roti, wafer, atau biskuit saja sudah cukup. Buat minuman, kamu bisa nyetok air putih dan minuman yang mengandung kopi (supaya nggak ngantuk).

Dasbor mobil via pexels.com/Mike Bird

4. Susun “playlist” lagu yang cocok buat “road-trip”

Buat melawan bosan pas nyetir, kamu perlu dengerin musik. Supaya suasana “traveling” lebih terasa, ada baiknya kamu ngisi playlist-mu dengan lagu-lagu bernuansa traveling atau road-trip.

Kalau masih belum punya gambaran mau dengerin lagu apa saja selama mudik naik mobil, cek aja nih postingan lama TelusuRI soal para musisi yang lagunya cocok buat traveling.

Membaca peta via pexels.com/Dominica Roseclay

5. Susun strategi matang-matang—lewat mana, berhenti di mana, dll.

Supaya perjalanan kamu jadi efisien, susun strategi matang-matang. Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mempelajari rute mudikmu. Setelah paham rutenya, kamu bisa memperkirakan bakal isi bensin di mana, istirahat di mana, dan bikin plan B, C, dst. seandainya ada hal-hal tak terduga yang harus kamu hadapi di jalan. Apalagi kalau kamu bakal lewat daerah-daerah rawan.

Jangan cuma mengandalkan GPS. Aplikasi penerima GPS kamu bisa saja sewaktu-waktu nggak berfungsi karena nggak dapat sinyal. Kalau sudah begini, yang bakal menyelamatkanmu adalah pengetahuan yang ada dalam kepalamu, Sob—dan warga lokal yang kamu temui di jalan.

Rambu via pexels.com/Martin Pechy

6. Pastikan surat-suratmu lengkap

Sebelum meluncur, pastikan surat-suratmu (KTP, SIM, dan STNK) lengkap—dan jangan lupa dibawa. Simpan semuanya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.

Ini penting banget buat diperhatikan, terutama kalau kamu mudiknya sampai nyeberang pulau. Di beberapa pelabuhan, saat berangkat ataupun datang, kadang-kadang pihak yang berwajib bakal meminta kamu buat nunjukin surat-surat seperti SIM dan STNK.

VW mainan via pexels.com/Nubia Navarro

7. Bijaksana memanfaatkan “roof rack”

Salah satu hal yang tricky dari mudik naik mobil pribadi adalah memanfaatkan ruang di mobil buat membawa barang. Kalau mobilmu besar dan penumpangnya sedikit, kamu bisa menaruh barang-barang bawaanmu di dalam. Kalau kamu mudik rame-rame, kayaknya kamu perlu masang roof rack, deh, supaya nggak duduk kayak sarden di dalam.

Tapi, kamu nggak bisa sembarangan juga memuat barang di roof rack. Sesuaikan berat barang yang kamu taruh di roof rack dengan kekuatan mobilmu. (Konsultasi sama bengkel saja supaya lebih jelas.)

Menyetir mobil via pexels.com/JESHOOTS.com

8. Minimal ada dua orang yang bisa nyetir dalam satu mobil

Kalau cuma satu orang doang yang nyetir, perjalanan bakalan jadi lebih lama. Tapi, kalau sopirnya dua orang—bergantian, tentunya—kamu bakalan lebih cepat tiba di kampung halaman.

Kalian bisa gantian nyetir setiap beberapa jam sekali sesuai dengan kesepakatan. Sementara supir yang satu lagi nyetir, yang lainnya bisa istirahat dan memulihkan tenaga sambil menunggu shift berikutnya.

Jalan raya via pexels.com/Quintin Gellar

9. Bakal lebih seru kalau konvoi

Mulai sekarang, kamu bisa cari-cari info dari komunitas daerahmu soal rombongan-rombongan lain yang juga bakalan mudik naik mobil pribadi. Kalau tanggalnya pas, kamu bisa gabung dengan mereka dan ikut konvoi.

Kalau kamu mudiknya jauh, konvoi bakal lebih seru ketimbang sendirian. Kamu dan rombongan juga bisa saling menjaga dan tolong-menolong kalau terjadi apa-apa, misalnya kalau—amit-amit lagi—ada masalah dengan mesin atau ban kendaraanmu.

Semoga perjalananmu mudik naik mobil pribadi menyenangkan, Sob! Drive savely!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *